OLEH: Fikri Haldi ( Sekretaris Umum DPD GARDA NKRI Sumatera Barat/ Mahasiswa Fakultas Syari'ah Jurusan Jinayah Siyasah, Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang)
Siapa yang tidak mengenal pancasila? Tujuh puluh tiga tahun yang lalu tepatnya tanggal 1 Juni 1945, Pancasila dicetuskan oleh Presiden Soekarno dalam sidang BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan), Â dan menjadi suatu ideology yang di pegang erat bangsa indonesia, Â tidak itu saja Pancasila menjadi dasar Negara yang dicantumkan dalam UUD 1945 Alinea IV, tentu sudah menjadi kewajiban bagigik kita masyrakat Indonesia menjunjung tinggi pancasila, Â Pertnyaannya apakah kita sudah menjadi manusia yang pancasila? Seberapa paham memahami nilai-nilai pancasila dan menjadikan acuan pedoman dalam berprilaku sehari-hari?.
Bangsa ini dengan penuh kebanggaan menerima pancasila sebagai panduam hidup bernegara dan berbangsa, serta acuan untuk membangun persatuan dan kesatuan, Pada hakikatnya Pancasila merupakan ideology terbuka, artinya pancasila memberikan kebebasan setiap masyarakat untuk bertindak dan keberadaan mampu disesuaikan dengan keadaan zaman, Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sangat efektif membangun bangsa, bahkan bertahan hingga saat ini disebabapkan masih ada yang mengamalkan pancasila,
Kita tidak perlu meragukan dan memperdebatkan lagi, apakah pantas atau tidak pantasnya pancasila menjadi dasar dan Ideology Negara Republik Indonesia, karna sudah tujuh puluh tiga tahun lamanya, bangsa ini berpedoman dan mengamalkan pacasila,  yang kita ragukan apakah kita sudah menjadi manusia yang pancasila? Tentu pertanyaan ini harus kita renungkan bersama, karna di akhir-akhir  ini persatuan dan kesatuan mulai terdegradasi, masalah Agama dan suku kembali di persoalkan dan membuat keadaan menjadi tegang dan menakutkan.
MENANAMKAN SPIRIT NILAI-NILAI PANCASILA
Hilangnya semangat nilai-nilai pancasila, semakin membuat masalah baru bagi bangsa ini, semangat yang selama ini menjadi kebanggan Negara terhadap dunia mulai tersorot, akan kerapuhan persatuan dan kesatuan, saling caci maki mulai menggema, tentu Ketenggan ini harus dipandang sebagai penyakit yang menyerang saraf pancasila, hilangnya pemahaman akan persatuan dan kesatuan akan berdampak buruk, bagi sesama warga negara.
Jika kelalaian akan pemahaman pancasila ini kita teruskan, bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi dalam beberapa puluh tahun kedepan, mungkin saja hanya sebuah kenangan dan tidak Indonesia menjadi Negara tanpa aturan, tanpa etika, dan di penuhi para pemberontak
Pancasila merupakan perpaduan, nilai-nilai yang tumbuh berkembang dalam masyarakat Indonesia , Pancasila bukan sebatas hafalan, melainkan sebuah pemahaman dan ditanamkan dari dalam hati, pacasila sebagai pedoman kehidupan sehari-hari dan menjadi suatu landasan ideal bagi warga Negara Indonesia.
MUDA PEMACU SEMANGAT PANCASILA,
1 Juni seharusnya bukanlah sekedar seremoni ritual , pancasila adalah dasar Negara dan spirit dari nilai-nilai dasar bangsa yang harus terwujud dalam kehidupan sehari-hari, pancasila bukanlah sekedar sebuah ideology yang menggantungkan cita-cita manusia melainkan cita-cita universal memiliki makna filosofi dari segala aspek kesejahteraan,
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang, nilai-nilai pancasila seolah makin tenggelam dengan iruk pikuk dunia mileneal, generasi muda mengahadapi tantangan semakin kehilangan akan identitas bangsa dan menjauh dari nilai budaya, oleh sebab itulah, pancasila dibutuhkan sebagai penguat wawasan kebangsaan