Mohon tunggu...
KutuBuku
KutuBuku Mohon Tunggu... Auditor - Komunitas Pecinta Buku

Komunitas tempat para pecinta Buku

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

3 Kompasianer Berbagi Cerita Fiksi di Ngoplah

3 Oktober 2016   08:54 Diperbarui: 3 Oktober 2016   15:59 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngoplah kali ini hanya selisih dua hari dari Kompasianival 2016. Biarlah admin Kompasiana bersemangat bekerja untuk persiapan hajatan besar tahunan itu. Ya, sedangkan kami Kamis (6/10) KutuBuku berniat mengepung Ruang Studio Kompasiana di lantai 6 untuk membedah 3 (tiga) buku terbaru karya 3 Kompasianer: Ikhwanul Halim, Sugiyanto Hadi dan Edrida Pulungan. Masing-masing dengan karyanya yang sudah dibukukan: Terdampar (flash fiction), Hanya Orang Gila: Yang Masih Menulis Puisi (puisi) dan Perempuan yang di Keningnya Kutanam Mawar dan Kamboja (puisi).

Rada aneh, memang. Ya. Karena di acara yang kemudian menjadi Ngoplah bahasannya tentang fiksi. Lha, tapi kan Kompasiana ada kanal Fiksiana. Jadi nggak aneh mestinya. Apalagi anggota Komunitas Kompasiana ada Fiksiana Community dan Rumpies The Club (RTC). Plus KutuBuku menjadi salah satu anggota Komunitas Kompasiana pula hehehe. Jadilah.

Jadi, hajatan rutin, bagi siapa pun Kompasianer yang pengin punya gawe apalagi menjadi komunitas Kompasiana, sah ngadain Ngoplah di sini. Apalagi ini semacam pra-Kompasianival. Yang bisa ditongkrongi, terutama Kompasianer daerah yang pada hari itu sudah masuk Ibu Kota Jakarta yang kian hangat soal Pilgub. Silaken dateng aje, pada:

  • Hari, tanggal: Kamis, 6 Oktober 2016
  • Waktu: Pukul 14. 00 Wib – 16. 00 Wib 
  • Tempat: Ruang Studio Kompasiana, lantai 6, Gedung Kompas-Gramedia, Jalan Palmerah Barat 29-37, Jakarta Barat
  • Peserta: 35 orang Kompasianer
  • Narasumber: Para penulis, yakni Ikhwanul Halim, Sugiyanto Hadi dan Edrida Pulungan
  • Pembahas: Isson Khairul
  • Moderator: Thamrin Sonata

Gratiiiiiiis…!

Nggak pake bayar, kok. Yang penting siap dengerin orang baca puisi, dan ocehan para penulis. Kayak apa mereka kok berfiksi-fiksi. Nulis bernuansa sastra di tengah ingar-bingar politik. Eh!

Ayo… gerudug markas Kompasiana dengan Ngoplah-nya KutuBuku! Bersama Kompasianer berbagi fiksi yang konon bisa memperhalus budi pekerti.

Salam, Kompasiana.

Ps: yang minat bergabung, silakan tinggalkan pesan di kolom komentar.

Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku
Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku
Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku
Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku
Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku
Penulis dan buku yang akan dibedah. Doc: Kutubuku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun