Sudah sejak tahun lalu si bos di kantor mengirim undangan ke karyawan2nya, mengajak kami2 untuk ikut jalan-jalan bersama dan main ski di Salzburg, Austria. Ini undangan pertama dari kantor saya yang bercabang di Kopenhagen, sebelum2nya selalu kantor utama saya yang di Oslo yang mengadakan tur beginian. Walaupun saya sendiri tidak main ski, saya memutuskan untuk ikut saja. Jalan-jalan dibayarin kantor? Siapa yang menolak? Yang penting saya ikut saja senang2nya. Apalagi semua sudah dibukingkan dan diuruskan oleh kantor, nggak perlu pusing2 cari hotel, pesawat dan lain-lainnya. Negatifnya? Teman jalan2nya bapak2 separuh baya karena profesi saya tidak banyak wanitanya :) Untungnya ada kolega perempuan satu dari kota lain yang akan berbagi kamar hotel dengan saya. Dua wanita diantara 25 bapak2 separuh baya :) Dari Kopenhagen, kami naik Fly Niki langsung ke airport Wolfgang Amadeus Mozart di Salzburg, airline kecil milik bekas pembalap Austria Niki Lauda yang kini bekerja sama dengan maskapai bujet Air Berlin. Sesampai disana, kami langsung dijemput bis untuk dibawa ke hotel kami dikaki gunung dekat danau Zell am See, tempat populer untuk main ski dikalangan turis Skandinavia. Hotel kami pun mirip chalet, atau ski lodge yang dikelola oleh keluarga. Makan pagi dan makan malam sudah termasuk di paket yang dipesan oleh kantor. Fasilitasnya standar, kamar mandi yang bersih, bar, restaurant, cafe dan sauna. Hotel ini pun masih old school, belum menggunakan kartu alias masih menggunakan kunci manual dengan gantungan kunci yang beratnya amit2. Kami berangkat Sabtu malam dengan penerbangan sekitar 1.5 jam dari Kopenhagen, dengan bus dari Salzburg airport ke Zell am See yang juga 1.5 jam juga, alhasil kami sampai hotel sekitar tengah malam, dan kedatangan kami pun disambut dengan dua pot sup panas yang disediakan oleh pihak hotel. Not bad. Esok paginya yang hendak bermain ski pun sudah siap2 meminjam peralatan ski dan booking ski school untuk yang belum pernah main. Saya sendiri bukan tidak bernyali mencoba, tapi karena koordinasi yang tidak baik (baca: Clumsy) saya tidak berani mencoba, ujung2nya nanti pulang malah di gips dimana2, atau justru malah dirumah sakit dengan kaki dan tangan patah *ketok meja*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H