Berada di area kota tua Stockholm rasanya tak cukup sehari. Apalagi berniat mengeksplorasi. Pesona Istana Stockholm atau Stockholms slott (Kungliga slottet) yang memiliki 1.430 kamar saja sudah menyita banyak waktu.
Belum lagi, Gamla Stan yang dikenal sebagai awal kota tuanya Stockholm. Memiliki arsitektur unik abad pertengahan dan era Renaissance. Juga Stortorget, dengan alun-alun utama yang menjadi pusat kehidupan Gamla Stan dimana peristiwa penting dalam sejarah Swedia terjadi. Keberadaan Museum Nobel di sana menjadinya sebagai kota penuh nilai sejarah. Sementara gedung-gedung tua artistik banyak menghiasi pemandangan kota.
Masih ada lagi Storkyrkan (Catedral Stockholm). Gereja abad 13 yang dikenal sebagai Katedral St.Nicholas, dengan patung St.George and the dragon. Patung kayu indah yang menjadi daya tarik utama katedral, menggambarkan legenda St.George. Tempat pemakaman para Raja dan Ratu Swedia di gereja Riddarholmen, di sebuah pulau dengan pemandangan yang indah menjadi pelengkapnya. Sebuah danau yang mengalir tenang seakan menjadi aliran darah kehidupan yang nyaman dan tenang di Kota Tua Stockholm. The Old City of Stockholm sejatinya memang indah, cantik, dan menarik.
Mengeksplorasi Stockholm
Banyaknya kota dan destinasi wisata yang akan di kunjungi di Skandinavia membuat kami hanya singgah dua hari saja di Stockholm, Swedia. Waktu yang singkat kami manfaatkan semaksimal mungkin. Setelah mengeksplorasi Stockholm City Hall, kami menuju area kota tua Stockholm yang cantik, indah, dan menarik.
Hanya berjarak beberapa menit saja Mr. Sergey Reshetnikov, driver kami di Stockholm telah mendrop kami di pinggir jalan raya, persis di bagian terbawah Istana Stockholm. Pembatasan ruang jelajah bus-bus pariwisata di beberapa pusat wisata menyebabkan bus wisata hanya bisa drop dan pick up wisatawan di titik tertentu.
Selebihnya wisatawan dapat mengeksplorasi dengan berjalan kaki, yang umum dilakukan wisatawan di negara-negara Scandianvia. Atau bisa juga menggunakan bus “Hop-on Hop off” yang akan bergerak dari titik-titik destinasi wisata yang ada di sana.
Caranya pun relatif mudah. Tiket dapat dibeli secara online melalui situs resmi atau aplikasi mobile. Atau bisa beli langsung di titik pemberhentian atau dari agen tur setempat.
Bus “Hop-on Hop off” memiliki berbagai titik pemberhentian dengan tanda atau halte dengan logo Hop-on Hop-off. Beberapa titik popular berada dekat Istana Stockholm, Gamla Stan, dan Djurgarden.
Bus biasanya akan datang setiap 20 - 30 menit. Tinggal naik bus dan tunjukan tiketnya pada driver. Duduk manis sambil menikmati pemandangan kota. Banyak Bus yang dilengkapi dengan pemandu audio dalam beberapa bahasa. Sayangnya tidak ada yang dalam bahasa Indonesia. Dengan earphone yang ada kita akan mendapat informasi dan cerita menarik tentang tempat yang kita lalui.
