Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Tianshan Tianchi Lake "Danau Surga di Atas Langit"

8 Oktober 2024   08:45 Diperbarui: 8 Oktober 2024   15:54 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah Danau Surga Di atas Langit | Dok. Pribadi

Sebuah danau penuh pesona terletak di atas ketinggian 1.907 meter di sisi utara Bogda Peak Pegunungan Tianshan, Xinjiang, sekitar 68 km sebelah timur Urumqi dari kota Fukang, China, menggelar pemandangan alam yang luar biasa. Indah Penuh pesona. Memanjakan mata. Menawarkan pemandangan alam yang menakjubkan dengan empat zone lanskap alami vertikel yang berbeda. Padang rumput alpine, hutan primitif, lembah curam, dan puncak bersalju. Tentunya dengan danau Tianshan Tianchi sebagai poin utama keindahannya. 

Orang kerap menyebutnya "Danau Surga Di atas Awan". Karena acap kali awan-awan putih dalam aneka bentuk berada di bawahnya. Keberadaaan sebuah Pogoda di sana sering dikunjungi wisatawan untuk beristirahat dan bermeditasi untuk menikmati ketenangan dan keindahan alam sambil berenung dan berdoa pada Sang Pencipta. Sehingga Tianshan Tianchi Lake, Danau yang merupakan situs warisan dunia UNESCO ini, sangat layak disebut "Danau Surga di atas langit".

Perjalanan Panjang Melelahkan Penuh Drama

Walau harus bangun dini hari sekitar pukul 02.00 WIB agar bisa check ini di bandara Soeta Cengkareng, pada 05.00 WIB menuju kota Fuzhou. Dua puluh delapan petualang semi adventure yang tak lagi berusia muda ini begitu bersemangat, kendati rasa kantuk berat terlihat di mata mereka.

Perjalanan sekitar 5 jam 45 menit dari Jakarta menuju kota Fuzhou, China ini masih harus dilanjutkan dengan penerbangan 7 jam 35 menit dengan penerbangan domestik dari kota Fuzhou menuju kota Urumqi. Dengan transit sekitar 1 jam di Wuhan.

Perjalanan melelahkan ini pun masih diwarnai drama "kehilangan" paspor salah seorang peserta, saat tiba di kota Fuzhou. Dimana saat proses security control Imigrasi, yang bersangkutan tak mendapat paspor miliknya di tas kecilnya. Panik dan kalang kabut terlihat di wajahnya.

Kejadian "konyol" tak terduga yang tak pernah dibayangkan. Karena sejatinya yang bersangkutan dengan istri sudah banyak mengelilingi dunia, tanpa insiden "tak masuk akal" dalam benaknya.

Sudah dicari di semua tempat, bahkan mencoba kembali ke jalan awal saat keluar pesawat hingga titik sekarang mereka berada. Paspor yang mengumpat juga tak terlihat.

Istrinya yang sudah mendekat dengan counter petugas imigrasi harus keluar jalur antrean untuk membantu suaminya mencari keberadaan si paspor yang menghilang tak masuk akal.

Setelah diinvestasi secara ingatan dalam urutan kejadian. Kehilangan terjadi di titik setelah keluar dari pesawat saat mendarat di kota Fuzhou, lalu koordinasi teknis masuk imigrasi setelah break time di restroom, yang dilanjutkan jalan panjang sekitar 200 meter menuju counter imigrasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun