Setelah sholat Dimas mulai berdzikir dan memperbanyak istighfar dan doa mohon perlindungan Allah dari godaan syaitan yang terkutuk. Setelah doa dan permohonan perlindungan Allah. Dimas melakukan hal yang belum pernah dilakukannya.
Ia mulai berdialog dengan sang penghuni kamar 1113. Masih diatas sejadah tempat sholatnya, “Wahai penghuni kamar 1113 ini. Saya dan engkau adalah makhluk Allah. Aku manusia dan engkau dari golongan bangsa Jin atau Syaitan. Aku sebagai manusia diciptakan Allah lebih mulia dari engkau. Dan Allah telah memerintahkan engkau menyembah kepada Nenek moyang kami, Nabi Adam atas perintah Allah untuk memuliakannya. Tapi engkau membangkang. Karenanya Allah melaknat mu dan keturunanmu dan menetapkannya sebagai penghuni neraka.
Dalam ajaran agama yang di siarkan Nabi mulia kami, Muhammad Saw, kami diberi pengetahuan bahwa engkau bangsa Jin dan Syaitan bisa melihat kami. Sementara kami bangsa manusia tidak melihat mu. Kecuali atas izin Allah atau engkau telah merasuki jiwa dan raganya tanpa mereka sadari. Dan saya berdoa kepada Allah untuk tidak dapat melihat wujudmu dalam rupa apapun. Cukup Allah sebagai pelindungku dan pemberitahu kehadiran mu yang tak pernah diharapkan itu.
Saya menyadari engkau telah lama menempati kamar 1113 ini sebagai tempat tinggalmu. Dan malam ini saya datang dikamar ini hanya sekedar istirahat. Tak ada keinginan berlama-lama disini. Jadi biarkan malam ini, kamar 1113 ini menjadi tempat istirahatku yang nyaman untuk memulihkan staminaku. Dan saya berharap pada perlindungan Alllah bahwa engkau tak akan menggangguku lagi. Semoga engkau memahami hal ini. Ya Allah aku mohon perlindunganmu dari godaan Jin dan syaitan yang terkutuk. Allahumma aamiin”.
Setelah selesai berdoa kepada Allah dan ”berdialog” dengan penghuni lama kamar 1113, anehnya bunyi tok…tok…tok itu pun hilang dan hawa dingin mencekam menjadi lebih hangat dengan udara kamar yang semakin segar. Walau tanpa AC dihidupkan.
Dimas menghela nafas Panjang sambil berucap, “Alhamdulillah Ya Rabb. Ya Karim…Ya Rahman…Ya Rahim”. Lalu ia menuju tempat tidur. Menepiskan sejadah di atas tempat tidur untuk mengusir penghuni-penghuni kamar lama yang mungkin masih berada di sana. Lalu ia membaca doa lalu tertidur tulas hingga azan subuh berkumandang dari HP nya.
Pagi hari Dimas bersama group tournya chek out dari hotel. Saat mengembalikan kunci kamarnya, seorang receptionis hotel menanyakan kondisi Dimas semalam. “Apakah Anda dapat tidur nyenyak semalam di kamar?” dengan Bahasa inggrisnya yang sedikit terbata-bata. Dimas tersenyum, lalu menjawab “Sangat nyenyak dan mimpi indah”. Senyum Dimas merekah penuh arti. Receptionis itu hanya mengerutkan dahinya, mendengar jawaban Dimas, sambil bibir tersenyum tertahan.
Dimas memandang ke atas gedung hotel, seakan menembus hingga ke kamar 1113. “Semoga engkau tak lagi mengganggu penghuni kamar itu untuk selanjutnya wahai penghuni lama kamar 1113”, desahnya sambil melangkah pergi.
Jkt/06062023/Ksw/74/LombaCerpen
Kelengkapan tambahan untuk kepentingan Sayembara cerpen :
Nama : Kusworo
Hobby : Travelling, Membaca dan Menulis
#Sayembarapulpen #pulpen #acekrudy #cerpenhoror