Dua buah gunung setinggi 2.678 m (Gunung Akazawa-dake) dan 3.015 m (Gunung Tateyama) ditembus dengan Electric bus di Kanden Tunnel dan Trolley bus di Tateyama Tunnel. Diselingi dengan pemanjatan gunung dengan Cable Car dari Kurobe (1.828 m) menuju Daikando (2.316 m).Â
Total ada 7 stasiun yang harus kita lalui untuk memempuh Tateyama Kurobe Alpine Route Japan ini. Yang setiap stasiunnya menyajikan panorama dan view yang sangat indah. Medan turun naik yang menguras tenaga serta menantang adrenalin terlupakan dengan pemandangan indah yang tak bisa dilewatkan. Walau hanya sekejab mata.
Cuaca di pagi itu tak bersahabat. Mendung diiringi hujan rintik. Tak ada matahari menyambut kedatangan kami, saat turun dari lokal bus di Ogizawa. Stasiun pertama petualangan group tour kami di Tateyama Kurobe Apline Route, Japan. Udara dingin menyapa tubuh kami. Seakan menantang kesiapan 19 penjelajah medan berat di depan mata.
Sebagian telah mempersiapkan diri dengan jas hujan tipis. Ada juga yang membawa payung untuk melindungi diri dari rintik hujan. Yang lainnya hanya mengandalkan jaket dan topi untuk menghadapi cuaca tak menentu di atas sana. Yang pasti, mereka semua penuh semangat untuk menjelajahi pegunungan tinggi Tateyama.
Stasiun pertama yang kami lalui adalah Kanden Tunnel. Tunnel yang menembus gunung Akazawa-dake yang memiliki ketinggian 2.678 m. Pemerintah Jepang membuat jalur tunnel mulai dari kaki gunung di Ogizawa pada ketinggian 1.433 m, hingga ke Kurobe Dam di ketinggian 1.470 m. Jalur tunnel ini dilalui dengan menggunakan Electric Bus sejauh 16 menit.
Tiba di Stasiun Kurobe Dam. Eksplorasinya memiliki 2 pilihan. Jalur singkat yang hanya membutuhkan puluhan anak tangga untuk pendakiannya. Jalur ekstrim dengan anak tangga mencapai seratus lebih anak tangga yang harus dilalui. Bukan tangga mendatar. Tapi Tangga mendaki.
Jalur pendek pendakian akan bertemu dengan titik terdekat kearah Dam. Sementara jalur ekstrim tertinggi mendapatkan point View yang sangat fantastis dalam melihat Dam dan panorama indah di sekitarnya. Begitu keluar dari jalur pendakian tangga terakhir, kelelahan yang tercipta tuntas terbayar segera. Panorama indah Kurobe Dam dan sekitarnya menjadi penyejuk jiwa dan penyegar pandangan mata.
Dari sebuah ruang panoramic view yang ada terlihat Kurobe Dam berwarna hijau toska. Di sisi kanan kirinya diapit pegunungan berselimut hutan hijau. Pada sisi lain terlihat pegunungan berselimut salju putih memukau. Pada sudut pandang terjauh Kurobe Dam terlihat tekukan air sungai ke sisi  kanan. Dengan pandangan terakhir mata akan tertuju pada sebuah gunung putih berlapis salju. Cantik nian, bak Geisha Jepang muda. Yang sedang mekar berkembang diusianya.
Bendungan yang dirancang dengan  teknik tinggi ini dibangun antara 1956 -- 1963 pasca perang dunia II. Bendungan berbentuk lengkungan dengan radius variable setinggi 186 m di sungai Kurobe, di Prefektur Toyama, Jepang ini mampu mendukung Pembangkit Listrik Tenaga Air sebesar 335 MW yang dimiliki oleh Perusahaan Tenaga Listrik Kansai. Biaya pembangunannya menelan biaya 51,3 miliar Yen Jepang. Namun juga mereggut korban nyawa 171 orang dalam proses pembuatannya.
Tangga demi anak tangga kami turuni untuk mencapai bangunan utama Dam. Di setiap titik ditemukan spot panoramic view untuk menyaksikan setiap sudut Kurobe Dam dan lingkungan yang menyelimutinya. Indah dan cantik sebagai background foto atau video.