Kotanya hanya seluas 362,1 m x 65, 68 m . Namun “kota kecil” Symphony of The Seas selalu mengelilingi dunia. Berpenduduk tak tetap 6.680 orang lebih, sementara 4.200 memiliki KTP asli.
Namun sejatinya “kota kecil” ini selalu diminati mereka yang senang mengeksplorasi bumi yang indah. Symphony of The Seas, salah satu Kapal Pesiar Terbesar di dunia laksana “kota kecil” yang mengelilingi dunia.
Pagi terlihat cerah menyinari kota. Cahayanya menembus angka 31 derajat celcius di Miami Port. Kesibukan luar biasa sudah terjadi di sana. Beberapa Kapal Pesiar Mewah dari beberapa operator kapal pesiar telah “docking” di Port yang besar dan selalu sibuk ini.
Beberapa kelompok turis terlihat sibuk menunggu bus yang menjemput. Group lainnya sibuk memasukan bagasi-bagasi besar ke bus yang baru datang. Mereka semua baru saja chek out dari kapal pesiar.
Berganti posisi dengan penumpang baru yang terus saja berdatangan dari segala penjuru. Termasuk group kami yang siap memulai petualangan seru di kapal pesiar, Symphony of the Seas.
Port Miami yang memiliki nama resmi “Pelabuhan Dante B.Fascell Miami” -– nama yang digunakan untuk menghormati Anggota kongres Florida 19 periode Dante B. Fascell -- ini merupakan Pelabuhan penumpang terbesar di dunia, dan salah satu Pelabuhan kargo terbesar di Amerika Serikat. Terletak di Biscayne Bay di muara Sungai Miami, di Miami, Florida.
Tepatnya berada di Pulau Dodge, yang merupakan kombinasi gabungan dari tiga pulau bersejarah di Miami, Florida, yaitu Pulau Dodge, Pulau Lummus dan Pulau Sam.
Pelabuahan ini terhubung ke pusat kota Miamai oleh Port Boulevard – jalan lintas di atas Intracoastal Waterway – dan ke pulau Watson yang berdekatan melalui Terowongan Port Miami.
Pelabuhan Dante B.Fascell Miami berperan besar dalam perputaran roda ekonomi di Amerika Serikat. Kehadirannya mempu menyumbang devisa negara bagian Florida lebih dari 43 Miliar dollar Amerika dan mempekerjakan lebih dari 334.500 pekerja.
Masuk ke dalam Port Miami artinya siap pula menerima konsekuensinya. Macet, kerumunan manusia dan keanekaragaman pola kerja manusia di dalamnya. Seperti yang dialami group tour kami yang seakan dipaksa menggunakan jasa porter Pelabuhan yang tidak semestinya.
Kalau tidak bersikeras maka bersiaplah membayar tip dengan mahal kepada oknum porter yang bekerja dengan gayanya sendiri tanpa mempedulikan peraturan resmi.