Mohon tunggu...
Kusworo
Kusworo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penjelajah Bumi Allah Azza wa Jalla Yang Maha Luas Dan Indah

Pecinta Dan Penikmat Perjalanan Sambil Mentadaburi Alam Ciptaan Allah Swt

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kala "Sepatu Kuda Raksasa" Jadi Destinasi Wisata Dunia

29 Oktober 2022   05:00 Diperbarui: 31 Oktober 2022   06:42 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah batu cadas besar nan keras berdiri kokoh. Dikelilingi sungai berwarna biru indah yang memiliki bentuk karakter unik dari aliran sungai Colorado. Wujudnya yang menyerupai tapal kuda bila dilihat dari ketinggian 300 meter dari titik pantau terendah diatasnya. Menjadikannya laksana sepatu kuda raksasa. Horseshoe Bend Canyon di Page Arizona, Amerika, kini sukses menjadi salah satu destinasi wisata dunia. Menghadirkan lebih dari 2 juta wisatawan untuk berkunjung setiap tahunnya.

Kota Page menyimpan perbendaharaan wisata dunia yang tak ternilai. Yang karenanya, wisatawan dunia rela menempuh perjalanan jauh dan melelahkan hanya untuk sekedar menyaksikan keunikan dan keindahannya.

Yang karena kehadirannya, sebagai kreasi Sang Pencipta, alam telah memberi berkah rezeki kehidupan bagi penduduk di sekitarnya. Yang karena eksistensinya, kota ini menjadi ramai dikunjungi manusia dari penjuru dunia. Antelope Canyon dan Horseshoe Bend Canyon kini menjadi tujuan wisata dunia yang dicari untuk dikunjungi.

Dan group The World Explorer kami dengan penuh antusias mengunjungi Kota Page ini setelah menikmati gemerlapnya kota Las Vegas yang penuh pesona dan godaan dunia satu hari sebelumnya.

Meninggalkan sebentar gemerlap kotanya untuk mengeksplorasi kota yang mempesona dunia dengan guratan dan lukisan alam yang diciptakan Sang Khaliq, Penguasa alam semesta. Untuk dua hari kemudian Kembali karena ada objek wisata indah dunia juga yang belum kami kunjungi dekat darinya, yaitu Grand Canyon.

Hujan deras merata yang melanda Kota Page akhir-akhir ini membuat kami dan beberapa Turis dunia yang berkunjung ke kota ini kecewa. Bagaimana tidak, bahwa kami mendapat informasi bahwa Antelope Canyon salah satu tempat eksotis di dunia yang berada di Kota Page tidak dapat dikunjungi hari ini.

Hujan merata satu hari sebelumnya membuat genangan air cukup luas di bagian dalam Antelope Canyon dan memungkinkan tercipta kembali banjir dari aliran air di bawah tanah. Semua menjadi risiko bagi semua turis yang akan mengunjungi Antelope Canyon. Belum lagi risiko runtuhnya dinding-dinding canyon akibat terpaan air di dalam tanah.

Antelope Canyon Yang Penuh Pesona | Dok. TourSceener.Com
Antelope Canyon Yang Penuh Pesona | Dok. TourSceener.Com

Pengelola Antelope Canyon yang merupakan keturunan Indian Navajo Amerika dan juga pemilik hak tanah yang ada di sana menjelaskan semua risiko yang ada dan memutuskan pelarangan kepada semua turis yang akan berkunjung ke Antelope Canyon di hari ini.

Kejadian yang lebih ekstrem pernah terjadi pada 30 Oktober 2006, dimana terjadi banjir selama 36 jam yang mengakibatkan Pengelola menutup Antelope Canyon untuk dapat dikunjungi wisatawan dunia selama beberapa bulan.

Mereka berjanji akan segera me-refund biaya tiket yang telah dibayar. Sebuah kondisi yang sangat mengecewakan. Apalagi memikirkan jauhnya jarak yang harus kami tempuh dari Jakarta. Tapi semua kami terima sebagai ketentuan Allah yang terbaik. Qadratullah. Kami yakin bahwa ini pasti kondisi terbaik yang Allah berikan kepada kami.

Dengan kecewa kami meninggalkan kantor pengelola Antelope Canyon. Beberapa diantara mereka menyempatkan diri membeli beberapa cinderamata khas Antelope Canyon yang dijual di kantor pengelola.

Untuk sedikit menghibur hati yang gundah. Namun group ini memang luar biasa. Walau kecewa tak bisa mengunjungi Antelope Canyon, mereka lalu berinisiatif mengabadikan “Niat berkunjung” ke Antelope Canyon dengan berfoto dengan latar belakang Shuttle Mini Bus yang seyogyanya sudah dipersiapkan pengelola untuk mengantar kami menuju Antelope Canyon. Mini bus yang memiliki visual-visual spot-spot cantik di Antelope Canyon. Maka jadilah ia background foto-foto anggota grup kami.

“Tak mengunjungi Antelope Canyon yang asli, … foto di bis nya pun jadilah,…biar bisa ku pamerkan sama teman-temanku,” itu kata Bapaknya si Ucok. Maka sibuklah si Ucok jadi tukang foto Bapak dan Emaknya. Walau kami tahu, si Ucok nih, baru pegang kamera SLR beberapa hari lalu, tapi … gaya dan actionnya saat foto … ala maaak … macam bang Ipin tukang foto keliling di kampungnya. Benar Bang! Mirip kali!

3-635bf80ec3bdbf342b1cfe92.jpg
3-635bf80ec3bdbf342b1cfe92.jpg
Tak Dapat Yang Asli, Visual Fotonya Pun Jadi | Dok.Pribadi

Melihat Antelope Canyon memang salah satu cita-cita group kami. Sebuah ngarai eksotik di tanah adat penduduk asli Amerika Serikat, Suku Indian Navajo.

Terletak di Barat Daya Amerika atau sebelah Timur Lchee, Arizona. Wilayah yang kini menjadi tempat terbesar bagi pemukiman Suku Indian Navajo yang diberi hak mutlak mengelola dan memberdayakan Antelope Canyon yang mulai dibuka untuk dikunjungi wisatawan pada 1997.

Ngarai indah Antelope ini memiliki 5 bagian slot yang sangat indah dan menarik, yaitu; Upper Antelope Canyon (The Crack), Rattle Snake Canyon, Owl Canyon, Mountain Sheep Canyon, dan Lower Antelope Canyon (The Corkscrew). Yang kesemuanya, Bersama jalur hiking ke Monumen Nasional Jembatan Pelangi merupakan destinasi wisata utama yang menarik di Taman Nasional Suku Navajo, Danau Powell.

Suku Indian Navajo menyebut Upper Antelope Canyon dengan nama “Tse’bighanilini” yang bermakna “tempat air mengalir melalui bebatuan”. Sementara Lower Antelope Canyon disebutnya, “Hazdistazi-dibaca: hazdizwazi”, yang bermakna “Lengkungan batu spiral”. Antelope Canyon hanya dapat dikunjungi wisatawan dengan ditemani pemandu khusus penduduk Indian Asli Navajo. 

Akhirnya bus kami pun bergerak meninggalkan kantor pengelola Antelope Canyon untuk menuju ke “Horseshoe Bend Canyon” yang relatif tidak terlalu jauh dari Antelope Canyon. Masih di wilayah Kota Page. Hingga tiba di parkiran Bus untuk memulai mengeksplorasi keindahannya.

Mengunjunginya memang perlu energi ekstra. Tanah padat berbatu sejauh 2,4 km pergi-pulang perlu ditempuh. Dihitung dari titik lokasi Parkir mobil atau bus yang tak jauh dari U.S Route 89 di barat daya Kota Page. Belum lagi kontur jalan menurun dan mendakinya. Dijamin anda akan berkeringat deras. Namun tak usah khawatir. Semua membuat sehat agar tubuh lebih kuat.

Beberapa pengunjung berkursi roda baik tanpa listrik maupun yang manual-didorong, terlihat antusias menjangkau pembatas jarak yang ada untuk sekedar melihat keindahannya. Semangat keingintahuan yang luar biasa. Semangat!!!

Pada beberapa titik pengelola menyediakan tempat istirahat. Tempat duduk berbentuk beton batu dengan kanopi besi menjadi pilihan mereka yang lelah berjalan menuju Horseshoe Bend Canyon. Sambil beristirahat mereka bisa melihat pemandangan lepas disekitarnya di wilayah Taman Wisata Navajo Nation.

4-635bfacbc3bdbf0301746664.jpg
4-635bfacbc3bdbf0301746664.jpg
Berfose Di rest Area Menuju Horseshoe Bend Canyon | Dok. Pribadi

Horseshoe Bend Canyon yang berada di tepi timur Grand Canyon ini adalah fenomena alam yang menakjubkan. Berbagai prediksi ilmiah mencoba menjelaskan proses terjadinya.

Enam juta tahun lalu wilayah ini lebih dekat dengan permukaan laut dan sungai Colorado adalah sungai yang berliku-liku dengan dataran banjir yang hampir merata.

Lalu sejuta tahun kemudian wilayah ini mulai terangkat yang menjebak sungai Colorado di dasarnya dan sungai dengan cepat memotong ke bawah yang kemudian menghasilkan Horseshoe Bend Canyon seperti saat ini.

Para ahli masih meneliti penyebab pengangkatan permukaan tanah ini. Hasil “Delaminasi” adalah salah satu hipotesis penyebabnya. Dimana lapisan terendah dari lempeng tektonik Amerika Utara di bawah dataran tinggi Colorado terlepas dan tenggelam ke dalam mantel yang mendasarinya.

Kondisi ini memungkinkan batuan yang lebih panas dari astenosfer, bagian dari mantel bumi yang mendasari lempeng tektoniknya, untuk naik dan mengangkat kerak di atasnya.

Hipotesis lain menyatakan bahwa pengangkatan ini adalah hasil pemanasan di dasar kerak bumi. Pemanasan ini mengubah batuan kerak terendah dari eklogit, batuan yang relatif padat (3,6 g/cm3) menjadi granulit garnet, yang secara signifikan kurang padat (2,9 g/cm3), yang menghasilkan kekuatan apung untuk mengangkat wilayah tersebut.

Akibat pengangkatan permukaan wilayah ini adalah erosi hingga satu mil dari sedimen di atas nyarai Grand Canyon timur.

Bukti ini terlihat pada batuan pasir Navajo Nation; batuan di permukaan di seluruh area Horseshoe Bend yang memiliki struktur yang sama dengan seluruh dinding ngarai Grand Canyon. Yaitu batuan pasir yang terkenal dengan struktur persilangan dan betonisasi unsur besi di dalamnya.

Tanah bebatuan berwarna merah bata gersang menjadi saksi perjalanan para wisatawan dunia menuju Horseshoe Bend Canyon.

Sejauh mata memandang yang terlihat hanya hamparan tanah bebatuan merah bata dengan ornamen berupa pohon-pohon perdu kecil dan rumput gurun yang hanya tumbuh di beberapa titik. Sementara tujuan destinasinya tak terlihat, karena berupa ngarai yang tersembunyi 300 meter di bawah sana.

Dari kejauhan memang terlihat lubang besar dengan bentuk tak beraturan. Lubang besar yang menjadi tujuan mereka yang berjalan berkelompok di tengah matahari yang bersinar cerah. Horseshoe Bend Canyon.

Semakin mendekat, semakin terlihat wujudnya. Sebuah ngarai berbentuk unik, dengan batu besar di tengahnya yang dikelilingi sungai Colorado. Aliran sungai berbentuk huruf U. Menyerupai tapal kuda. Karenanya, mereka menyebut ngarai ini dengan “Horseshoe Bend Canyon”

Jalan Panjang Menuju Lokasi Horseshoe Bend Canyon | Dok. Pribadi
Jalan Panjang Menuju Lokasi Horseshoe Bend Canyon | Dok. Pribadi

Menikmati nagarai ini dapat dilakukan dari beberapa titik. Dari yang paling nyaman hingga titik yang membutuhkan sedikit adrenalin yang lebih tinggi. Di tempat pengamatan yang paling nyaman, wisatawan dapat mengamatinya dari bidang datar yang dibatasi pagar besi sebagai pelindung sisi ngarai.

Tempat ini menjadi tempat pengamatan favorit untuk mereka yang takut dengan ketinggian dan kecuraman; mereka yang bermasalah dengan kaki yang gemetar bila melihat kecuraman; dan mereka yang berusia lanjut atau yang tak mau mengambil risiko akan bahaya di sekitar terjalnya bebatuan di sekitar ngarai.

Anda yang sedikit memiliki keberanian bisa mengamatinya dari titik yang lebih tinggi dengan kecuraman bebatuan terjal di sekitar ngarai. Dari titik ini kita sudah dapat mengambil foto selfie yang cantik dan menarik. Namun bila menginginkan angle foto yang lebih atraktif dan menarik. Sebuah batu cadas menjorok ke bibir ngarai menjadi pilihan.

Tempat ini menjadi titik spot favorit bagi pemburu foto selfie yang sekedar cantik tapi "cuaantiiik". Maka tak heran banyak yang mencoba berekspresi dengan berbagai gaya di titik spot ini. Apalagi bila diambil dengan kamera yang bagus ditangan mereka yang paham membidik objek foto. Pasti Wokay hasilnya.

Horseshoe Bend Canyon | Dok.Pribadi
Horseshoe Bend Canyon | Dok.Pribadi

Kalau masih memiliki nyali lebih tinggi. Anda bisa naik sedikit lagi. Disana akan anda temui angle lain yang sangat menarik sebagai tempat selfie dengan latar belakang Horseshoe Bend Canyon. Bebatuan cadas di sekitarnya dapat sekitarnya dapat menjadi tambahan background menarik untuk ekspresi tampilan foto and.

Lepas dari sudut manapun anda menjadikan Horseshoe Bend Canyon sebagai latar belakang foto, ia selalu memikat untuk dilihat. Selalu memukau untuk terus dipantau. Batu besar di tengahnya memiliki karakter unik, karena hampir setengah bidang tengahnya datar. Seakan dipotong rata. Sementara sisanya seakan membentuk kerucut tanpa pucuk. Laksana tumpeng yang atasnya telah terpotong.

Butuh Andrenalin Tinggi Berfoto Disini | Dok.Pribadi
Butuh Andrenalin Tinggi Berfoto Disini | Dok.Pribadi

Sungai Colorado yang membentuk seperti huruf U ini juga unik dengan warna airnya yang terlihat hijau kebiruan. Mengambil posisi mengeliling batu ditengahnya dalam ukuran yang tak sama di setiap bidangnya. Warnanya menjadi kontras dengan warna batu, tanah dan alam disekitarnya yang dominan berwarna merah bata. Semua membentuk panorama indah kreasi Sang Pencipta dengan segala ke-Maha-an nya.

Menyaksikan keindahan Horseshoe Bend Canyon sejatinya menyaksikan kehadiran Illahi dalam wujud sebuah kreasi-Nya. Yang bila kita bisa mengambil pelajaran di dalamnya kita akan merasa betapa kecilnya kita dibandingkan segala kebesaran-Nya.

Angle Foto Menarik Horseshoe Bend Canyon | Dok. Pribadi
Angle Foto Menarik Horseshoe Bend Canyon | Dok. Pribadi

Horseshoe Bend Canyon adalah wujud kekerasan dalam keindahan. Di balik semua lingkungan yang gersang, keras nyaris tanpa kehidupan, di dalamnya tercipta sebuah keindahan. Yang bahkan kehadirannya didambakan untuk disaksikan, walau harus berjalan panjang; membuang tenaga dan uang. Yang hakikatnya memberi sebuah kehidupan bagi mereka yang ada di alam sekitarnya, yang merawat dan menjaganya sebagai tujuan wisata dunia.

Itulah Horseshoe Bend Canyon, wujud eksistensi Illahi di alam dunia dalam bentuk kreasi-Nya.

***

Jkt/281022/Ksw/59

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun