Lepas dari sudut manapun anda menjadikan Horseshoe Bend Canyon sebagai latar belakang foto, ia selalu memikat untuk dilihat. Selalu memukau untuk terus dipantau. Batu besar di tengahnya memiliki karakter unik, karena hampir setengah bidang tengahnya datar. Seakan dipotong rata. Sementara sisanya seakan membentuk kerucut tanpa pucuk. Laksana tumpeng yang atasnya telah terpotong.
Sungai Colorado yang membentuk seperti huruf U ini juga unik dengan warna airnya yang terlihat hijau kebiruan. Mengambil posisi mengeliling batu ditengahnya dalam ukuran yang tak sama di setiap bidangnya. Warnanya menjadi kontras dengan warna batu, tanah dan alam disekitarnya yang dominan berwarna merah bata. Semua membentuk panorama indah kreasi Sang Pencipta dengan segala ke-Maha-an nya.
Menyaksikan keindahan Horseshoe Bend Canyon sejatinya menyaksikan kehadiran Illahi dalam wujud sebuah kreasi-Nya. Yang bila kita bisa mengambil pelajaran di dalamnya kita akan merasa betapa kecilnya kita dibandingkan segala kebesaran-Nya.
Horseshoe Bend Canyon adalah wujud kekerasan dalam keindahan. Di balik semua lingkungan yang gersang, keras nyaris tanpa kehidupan, di dalamnya tercipta sebuah keindahan. Yang bahkan kehadirannya didambakan untuk disaksikan, walau harus berjalan panjang; membuang tenaga dan uang. Yang hakikatnya memberi sebuah kehidupan bagi mereka yang ada di alam sekitarnya, yang merawat dan menjaganya sebagai tujuan wisata dunia.
Itulah Horseshoe Bend Canyon, wujud eksistensi Illahi di alam dunia dalam bentuk kreasi-Nya.
***
Jkt/281022/Ksw/59
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H