Mereka berjanji akan segera me-refund biaya tiket yang telah dibayar. Sebuah kondisi yang sangat mengecewakan. Apalagi memikirkan jauhnya jarak yang harus kami tempuh dari Jakarta. Tapi semua kami terima sebagai ketentuan Allah yang terbaik. Qadratullah. Kami yakin bahwa ini pasti kondisi terbaik yang Allah berikan kepada kami.
Dengan kecewa kami meninggalkan kantor pengelola Antelope Canyon. Beberapa diantara mereka menyempatkan diri membeli beberapa cinderamata khas Antelope Canyon yang dijual di kantor pengelola.
Untuk sedikit menghibur hati yang gundah. Namun group ini memang luar biasa. Walau kecewa tak bisa mengunjungi Antelope Canyon, mereka lalu berinisiatif mengabadikan “Niat berkunjung” ke Antelope Canyon dengan berfoto dengan latar belakang Shuttle Mini Bus yang seyogyanya sudah dipersiapkan pengelola untuk mengantar kami menuju Antelope Canyon. Mini bus yang memiliki visual-visual spot-spot cantik di Antelope Canyon. Maka jadilah ia background foto-foto anggota grup kami.
“Tak mengunjungi Antelope Canyon yang asli, … foto di bis nya pun jadilah,…biar bisa ku pamerkan sama teman-temanku,” itu kata Bapaknya si Ucok. Maka sibuklah si Ucok jadi tukang foto Bapak dan Emaknya. Walau kami tahu, si Ucok nih, baru pegang kamera SLR beberapa hari lalu, tapi … gaya dan actionnya saat foto … ala maaak … macam bang Ipin tukang foto keliling di kampungnya. Benar Bang! Mirip kali!
Melihat Antelope Canyon memang salah satu cita-cita group kami. Sebuah ngarai eksotik di tanah adat penduduk asli Amerika Serikat, Suku Indian Navajo.
Terletak di Barat Daya Amerika atau sebelah Timur Lchee, Arizona. Wilayah yang kini menjadi tempat terbesar bagi pemukiman Suku Indian Navajo yang diberi hak mutlak mengelola dan memberdayakan Antelope Canyon yang mulai dibuka untuk dikunjungi wisatawan pada 1997.
Ngarai indah Antelope ini memiliki 5 bagian slot yang sangat indah dan menarik, yaitu; Upper Antelope Canyon (The Crack), Rattle Snake Canyon, Owl Canyon, Mountain Sheep Canyon, dan Lower Antelope Canyon (The Corkscrew). Yang kesemuanya, Bersama jalur hiking ke Monumen Nasional Jembatan Pelangi merupakan destinasi wisata utama yang menarik di Taman Nasional Suku Navajo, Danau Powell.
Suku Indian Navajo menyebut Upper Antelope Canyon dengan nama “Tse’bighanilini” yang bermakna “tempat air mengalir melalui bebatuan”. Sementara Lower Antelope Canyon disebutnya, “Hazdistazi-dibaca: hazdizwazi”, yang bermakna “Lengkungan batu spiral”. Antelope Canyon hanya dapat dikunjungi wisatawan dengan ditemani pemandu khusus penduduk Indian Asli Navajo.
Akhirnya bus kami pun bergerak meninggalkan kantor pengelola Antelope Canyon untuk menuju ke “Horseshoe Bend Canyon” yang relatif tidak terlalu jauh dari Antelope Canyon. Masih di wilayah Kota Page. Hingga tiba di parkiran Bus untuk memulai mengeksplorasi keindahannya.
Mengunjunginya memang perlu energi ekstra. Tanah padat berbatu sejauh 2,4 km pergi-pulang perlu ditempuh. Dihitung dari titik lokasi Parkir mobil atau bus yang tak jauh dari U.S Route 89 di barat daya Kota Page. Belum lagi kontur jalan menurun dan mendakinya. Dijamin anda akan berkeringat deras. Namun tak usah khawatir. Semua membuat sehat agar tubuh lebih kuat.