Kalau pemahaman ini sudah membumi, menjadi sesuatu yang generik, akan mudah mengaplikasinya pada semua kegiatan masyarakat yang bermuara pada perubahan prilaku menjadi “Kebiasaan atau Habit”.
Merupakan sebuah proses panjang menanamkan kebiasaan seorang anak hingga dewasa untuk cinta merawat tanaman, menjaga lingkungan, tanah, air dan udara sekitar. Terbiasa memilah dan membuang sampah pada tempatnya. Terbiasa menghabiskan makanan yang dikonsumsinya. Terbiasa ramah terhadap lingkungan dan tak merusaknya. Ini semua merupakan proses edukasi dan pembentukan karakter masyarakat yang sangat panjang. Tapi harus dilakukan.

Sama halnya dengan dampak pemanasan global yang sekarang kita rasakan adalah akibat emisi yang di produksi sejak dari revolusi industry pada 1750; yang ditandai dengan penemuan mesin uap dan penggunaan bahan bakar fosil; hingga emisi yang kita produksi hingga hari ini. Jadi hampir 3 abad lalu dan dampaknya bagi lingkungan baru terasa saat ini.
Jika program yang dicanangkan pemerintah berhasil, pembentukan karekater terjadi, masyarakat menjadi peduli terhadap lingkungan yang mengarah ke net-zero emisions dan tercapailah target nol emisi. Apakah pemanasan global tetap terjadi?
“Pemanasan Global tetap terjadi”. Loh jadi sia-sia dong pekerjaan besar kita. Tidak juga. Ini proyek kemanusian jangka panjang Bro! Untuk generasi penerus kita. Generasi seluruh manusia di dunia.
Sebab, karbon dioksida mampu bertahan di atmosfir selama 10.000 tahun. Jika pada 2050 (target negara maju dan industri) dan seluruh negara di dunia bisa menyerap emisi yang diproduksinya, sehingga tak ada satu gram pun yang naik ke atmosfir, bumi ini akan tetap hangat.
Semua akibat emisi yang dihasilkan selama tiga abad terakhir dan yang kita produksi hari ini. Dan suhu bumi hanya naik 1.5 derajat Celsius. Kenaikan suhu yang masih bisa ditoleransi makhluk hidup di bumi, terutama manusia.
Wujud konkritnya seperti apa Bro? Sebagai warga masyarakat kita lakukan hal cantik seperti ini :
- Apa yang diprogramkan pemerintah terkait upaya pencapaian disemua aspek net-zero emissions, kita dukung, ikuti dan patuhi sesuai prosedur dan aturan yang ada.
- Sebagai pengelola sebuah perusahaan yang berbasis di rumah saya mewajibkan semua karyawan melakukan efisiensi energy, meminimalisasi penggunaan kertas, pembelian produk ramah lingkungan, efisiensi penggunaan air dan pengelolaan limbah kantor yang semua berorientasi kepada green company.
- Memanfaatkan setiap jengkal halaman dan ruang kantor dengan tumbuhan hijau. Rumahku adalah tempat usahaku yang juga taman dan kebun hijau yang menyejukan.
- Mengedukasi setiap pelanggan, sahabat, teman dan lingkungan tempat tinggal, baik langsung ataupun media sosial dengan konsep dan manfaat net-zero emissions dengan menduplikasi yang kami lakukan untuk diterapkan.
- Terus bergandeng tangan membangun sinergi pencapaian dengan semua komunitas yang “concern” untuk pencapaian net-zero emission. sehingga terwujud “duta-duta” penyelamat lingkungan. “Jangan kasih kendor”
Para ahli lingkungan telah menghitung bahwa kehadiran hutan dipermukaan bumi mampu menyerap 20 % emisi karbon, laut dan perairan 23 %, sisanya diserap tanah dan yang tak tertampung menguap ke atmosfir. Kiranya peran serta masyarakat secara aktif dan menjadi pengurang emisi karbon yang tak tertampung dan menguap ke atmosfir, sehingga mengurangi penebalan lapisan gas rumah kaca agar mampu melepasnya ke semesta di luar angkasa. Yang akan mengurangi pemanasan global di dunia untuk jangka panjang.