Mohon tunggu...
bhiworro adhi
bhiworro adhi Mohon Tunggu... Nelayan - lelaki

Saya Lelaki Bahagia dengan 3 Anak Hebat dan 1 Istri Cantik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Anak SD Brutal, Maka Kesalahan Ada Pada Orang Dewasa dan Guru

13 Oktober 2014   21:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:11 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Membaca  kengerian  yang diakibatkan  pengeroyokan terhadap anak SD di  Sumatera oleh teman teman sekelasnya, menjadikan Kita Orang Dewasa Dan Para Pendidik harus berfikir   bahwa  banayk kesalahan dalam  pola pengajaran dan pendidikan yang telah diterapkan selama ini.

Sekedar  mereview dari pengalaman pribadi dan pengamatan bahwa anak yang  biasanya di bully adalah anak dengan:

- Tingkat  kepandaian  diatas anak lainnya  dan di bawah anak lainnya, sehuingga bagi yang  berda pada level average  cenderung aman. (kendati cenderung anak yang lebih pintar),

- Anak yang cenderung pendiam  dan tidak mudah bergaul,

- Anak  yang "kutu buku"  dan

- Anak yang kurang Mampu....(mungkin masih ada yang lainnya).

Sebagai  Orang Tua  (Dewasa ) saya pernah mengalami sendiri masa-masa bullying yang menimpa  Anak saya  , sehingga  anak sayapun mengalami  trauma  hingga  dia lulus dari  SDN   tempatnya bersekolah dulu.

berkali kali  pemukulan , ancaman , dll menimpa anak perempuan saya .. dan telah berulangkali pula saya melaporkan kepada guru dan pihak sekolah, namun rupanya Guru(walikelasnya) takut kepada orang tua anak anak yang jadi "pengusa" di kelas tersebut, dan selalu membela dengan mengatakan itu kenakalan anak anak.

Puncaknya terjadi ketika UN  berlangsung, dengan tegas wali kelasnya  memerintahkan agar anak saya memberi contekan pada beberapa teman nya  supaya bisa lulus ujian .

Saya sebagai orangtua melarang itu dilakukan dan akibatnya anak perempuyan saya nyaris menjadi korban karena didorong dan dijegal dari lantai 3 kelasnya saat pualng sekolah  dan mengakibatkan memar disebagian tubuhnya.

Anehnya guru dan pihak sekolah tidak mau tahu dan merasa  hal tersebut wajar (pengeroyokan & mencontek) dengan dalih itu kenakalan anak anak dan agar akreditasi sekolah tidak turun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun