Minggu  aku  harus piket, dan dengan terpaksa aku membawa HP istriku, dan sekembalinya kerumah  aku  disodori kembang api dan petasan  oleh anakku yg masih SD kelas 1, Akupun menyambut ajakan mainnya karena yakin tak akan ada satupun telpon yg masuk ke  HP istriku untuk aku, dan akupun terbebas dari  kesibukan kantor sementara :) .
Hingga malam hari  kami masih asik bermain dan  sekedar duduk-duduk diteras lantai atas  rumah kami sambil ngobrol dan menikmati malam, hingga aku peluk satu satu anakku dan aku antarkan mereka  tidur  seperti kebiasaan yang aku lakukan dulu beberapa tahun yang lalu..
Pagi ini  saat  berangkat ke kantor  aku  membuka laci mobilku hendak mengambil, kacamata karena cahaya matahari  mulai mengganggu  pandangan mataku saat mengemudi..
Betapa kagetnya aku menemukan kedua  gadget  ku berada  didalam nya, padahal aku sudah sangat yakin aku telah mencari ini kemarin....
Namun  yang lebih membuat aku terkejut adalah ketika  di atasnya tertempel selembar kertas bertuliskan  tulisan tangan anakku yang masih SD berbunyi " akhirnya Papah punya aku, Trimakasih ya Allah, seneng rasanya" diakhiri dengan gambar wajah yg tersenyum :)..
Ya Allah,  betapa tersentaknya aku seakan-akan aku ditampar sekeras - kerasnya  oleh  kebodohan ku, mengabaikan mereka yang menjadi  tanggungjawabku , sehingga anak-anakku  harus bersandiwara demi  mencari perhatianku....
Nak, maafkan Papah ya, libur dan bercerita tetap menjadi hak kalian bukan hak kantor  atau siapapun...
Terimakasih cantik....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H