Mohon tunggu...
bhiworro adhi
bhiworro adhi Mohon Tunggu... Nelayan - lelaki

Saya Lelaki Bahagia dengan 3 Anak Hebat dan 1 Istri Cantik

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tiket Murah dan Keselamatan Penerbangan

8 Januari 2015   21:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:32 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini  hampir semua tayangan di media  cetak dan elektronik  selalu menampilkan perkembangan  dari upaya pencarian korban pesawat air Asia yg hilang 12 hari lalu.

Dampak dari musibah pesawat tersebut adalah  dibekukannya sejumlah rute penerbangan yang konon "tidak resmi" yang beroperasi selama ini, selain itu sejumlah pejabat di departemen perhubungan  yang terkait dengan  bisa mengudaranya  pesawat tanpa rute resmi tersebut  mengalami mutasi dan rotasi ke beberapa unit kerja  lainnya.

Kecelakaan tersebut juga mengakibatkan  munculnya keputusan untuk menghapuskan  tarif murah penerbangan  yang selama  ini ramai di tawarkan berbagai maskapai penerbangan di negeri kita ini.

Penghapusan  tarif murah tersebut  dengan segera mendapatkan  penolakan dari berbagai pihak terutama dari para penggunajasa penerbangan seperti juga saya.

Sebagai konsumen jasa penerbangan  tentunya saya sangat  menyayangkan kebijakan penghapusan tarif murah penerbangan tersebut, karena tarif murah tersebut akan memberikan pilihan transportasi bagi kami..namun kemudian apakah kita akan  terus meminta tarif murah jika keselamatan  menjadi taruhannya ?? tentu saja tidak .

Kebijakan menghapuskan  tarif murah penerbangan  jika kita lihat dari sisi nilai rupiah tentunya akan merugikan  penumpang pesawat itu sendiri , namun jika kita melihat kembali apakah mungkin  penerbangan dengan tarif murah akan  tetap tidak mengurangi kualitas pelayanan dan keselamatan  jika saja  semua komponen biaya didalam penerbangan tersebut di hitung berdasarkan nilai dollar sementara itu nilai rupiah kita terhadap dollar  terus melemah.

Tentunya pelemahan nilai rupiah ini akan berdampak terhadap meningkatnya  biaya operasional penerbangan  yang ada saat ini. Jika  tarif tetap dipertahankan  dengan semurah mungkin maka  dikhawatikan  bukan hanya kenyamanan penerbangan yang akan  dikorbankan , salah salah  ada beberapa  hal lainnya yang  akan berdampak pada keselamatan penerbangan yang  akan dihilangkan demi  tetap mempertahankan tarif murah tersebut.

Jika kita semua  menyadari,  apapun  jasa  transportasinya,  keselamatan menjadi  prioritas utama  dalam pelaksanaannya  termasuk juga dengan penerbangan dan tentunya  banyak komponen biaya lainnya yang harus  dipenuhi  untuk memastikan penerbangan  tersebut  sehingga  menjadi suatu hal yang sangat wajar jika  tarif batas bawah ditetapkan menjadi 40% dari sebelumnya  30%.

Kita bisa membandingkan saat ini bahwa  harga tiket kereta api kelas eksekutif saja  untuk relasi jakarta -surabaya  ada di kisaran 350-500 ribu rupiah dengan waktu tempuh  lk.9.5 jam., lalu apakah wajar  dengan waktu tempuh pesawat yang jauh lebih cepat, tapi  tiket pesawat bisa sama atau lebih murah dari kereta api?? sementara  cost operasionalnya  pesawat terbang bagaimana??.

Saya yakin Menhub  Ignasius  Jonan, sudah berupaya  dengan  semaksimal mungkin untuk  menetapkan tarif  baru  penerbangan tersebut, agar tidak merugikan pengguna jasa penerbangan dan memastikan keselamatan penerbangan tetap menjadi nomor satu.

Hemat saya  akan lebih baik  mengutamakan keselamatan dibandingkan  tarif  yang murah dari penerbangan tersebut.  Meskipun  musibah  selalu merupakan hal yang tidak kita kehendaki dan  merupakan kekuasaan  ALLAH  SWT   (Yang Maha Kuasa)  namun  jangan sampai kita  menggadaikan  keselamatan demi  sedikit penghematan  biaya..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun