Suatu waktu temen saya tiba-tiba ngomong serius.
“Gue benci banget sama JIL”
“JIL-nya si Ulil maksudnya?”
“Iya, JIL mana lagi lah”
“Mengapa?”
“Ya, kata orang dia itu antek-antek zionis, freemason, dan dajjal Amerika.”
“Wah-wah…kok sebegitunya kamu ini, dia kan masih saudara seakidah, jangan parno-lah, apalagi baru katanya…orang lain takut sama JIN kok kamu sama JIL”
“Dia sudah merusak pemahaman Islam kok”
“Tapi, mengapa kita harus parno dengan orang-orang yang cuma seuprit?”
“Seuprit? Maksudmu…?”
“Ya seuprit, mereka cuma…delapan orang manusia yang sok tau”
“Delapan orang?”
“Ya, mereka cuma berdelapan, sekarang bahkan ga tau tinggal berapa yang aktif. Lagian…mereka gak rekrut anggota kok. Coba aja kamu daftar jadi anggota. Pasti ditolak tuh”
“Baru tau ane.”
“Jadi, orang pada ribut hanya buat ngurusin delapan orang ini. Lebay sekali bukan?”
“Iya, sayang banget ya. Banyak tenaga, waktu, dan pemikiran terbuang cuma buat mikirin delapan orang cecunguk. Coba buat mikirin hal lain yang lebih bermanfaat ya….”
“Ya…ya…ya..”
“Trus, cerita ini lucunya dimane?”
“Hihihihi …kagak tau dah…orang gue cuman jeplak…, ya udah nanti tak masukin ke rubrik catatan harian ya…”
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H