Mohon tunggu...
Ar Kus
Ar Kus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang berpikir apa adanya dan adanya apa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kepala Berkerudung, Pikiran Harus Tetap Terbuka

3 Maret 2014   21:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

P : Menurut saya, cara berpakaian terbuka adalah bentuk keterbelakangan dan kemunduran pemikiran manusia ke zaman purba, karena manusia pada zaman itu bahkan tidak berpakaian. Nah, jika seandainya "buka-bukaan" adalah bentuk kemajuan, maka yang paling maju adalah BINATANG!

Q : Kalau logikanya adalah "semakin tertutup seseorang dalam berpakaian maka semakin ia beradab", mengapa kok cuma perempuan yang disuruh menutup seluruh tubuhnya? Laki-laki yang bertelanjang dada kok boleh-boleh saja. Apakah itu berarti laki-laki lebih primitif dan mendekati hewan dibandingkan perempuan?

R : Masalah keterbukaan atau ketertutupan berpakaian tidak selalu terkait dengan kemajuan suatu peradaban. Banyak suku terpencil di pedalaman memiliki budaya keterbukaan, tapi mereka sama sekali tidak disebut sebagai berbudaya maju. Nampaklah jelas di sini bahwa kemajuan peradaban tidak diukur dengan cara berpakaian.

S : Mengapa kemajuan peradaban diukur dari cara berpakaian? Bukankah cara berpakaian itu sesuai kebutuhan masing-masing orang? Kalau dingin ya pakai jaket, kalau berenang ya pakai bikini, kalau cuaca panas ya bisa saja pakai hotpant dan tanktop.

T : Saya setuju berpakaian haruslah sesuai kebutuhan, sesuai situasi-kondisi, dan kebutuhan dan situasi-kondisi masing-masing orang pastinya beragam. Penyeragaman satu jenis pakaian saja yang pantas digunakan sekelompok orang adalah bertentangan dengan keragaman kebutuhan dari masing-masing orang yang tentu saja berbeda.

U : Aturan yang sesuai dengan kebutuhan manusia tidak membutuhkan iming-iming pahala, surga, dan ditakut-takuti neraka.

V : Kemajuan itu diukur dari cara berpikir, bukan dari cara berpakaian. Seseorang dalam budaya timur atau budaya barat bisa berpikir maju atau terbelakang, sangat bergantung dari cara berpikir mereka. Ciri berpikiran maju salah satunya adalah terbuka dan kritis terhadap suatu persoalan. Seseorang bisa saja ia berpakaian tertutup, tetapi pikirannya terbuka dan kritis. Di sisi lain, ada pula yang berpakaian terbuka, tetapi pikirannya tertutup. Hal paling menyedihkan adalah, sudah berpakaian tertutup pikirannya pun tertutup. Lengkap sudah penderitaan orang ini.

Idealnya, kepala boleh saja tertutup kerudung, tetapi pikiran harus tetap terbuka.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun