Mohon tunggu...
Ar Kus
Ar Kus Mohon Tunggu... karyawan swasta -

senang berpikir apa adanya dan adanya apa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Segala Sesuatu Harus Bisa Dibuktikan?

8 Januari 2015   15:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:34 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

X :Hanya yang bisa dibuktikan yang layak dipercaya, yang tidak dapat dibuktikan boleh jadi hanyalah cerita fiksi.
Y : Siapa yang harus membuktikan?
X : Idealnya oleh diri kita sendiri
Y : Mungkinkah kita membuktikan setiap hal?
X : Tentu saja tidak mungkin.
Y : Jika, tidak mungkin membuktikan semuanya ... tentu kita harus siap-siap untuk percaya?
X : Idealnya membuktikan harus oleh diri kita sendiri, tetapi pembuktian bisa juga dilakukan oleh orang lain.
Y : Mempercayai pembuktian oleh orang lain adalah bagian dari percaya?
X : Betul.
Y : Jadi, tetap kita perlu percaya?
X : Ya, tapi percayalah dengan bersyarat, di antara syaratnya adalah: metodologi pembuktian yang dilakukan, narasumber harus terpercaya, dan konsistensi hasil pembuktian.
Y : Apakah karena surga dan neraka belum bisa dibuktikan, berarti ia cerita fiksi?
X : Bisa jadi.
Y : Sains belum mampu membuktikan surga dan neraka, tetapi diceritakan beberapa orang yang disebut nabi atau rosul menyebutkan keberadaannya.
X : Nah, sekarang tinggal penilaian kita terhadap yang mengaku nabi dan rosul itu, apakah metodologinya benar, bisa diulang, apakah yang mengaku nabi ini sumber terpercaya, apakah simpulannya konsisten dengan pembuktian yang lain?
Y : Kalo metodologinya diulang tentu tidak ada yang bisa, perihal seseorang yang mengaku nabi ini terpercaya ato tidak itu relatif, dan simpulan hasilnya ya tiap agama tentu beda-beda tentang kehidupan setelah mati.
X : Nah, kalo begitu klaim adanya surga dan neraka tidak layak dipercaya.
Y : Tapi saya yakin dan percaya.
X : Ya itu urusan Anda, silahkan saja percaya...percaya memang gak butuh bukti...tapi mbok ya mikir ....yang gak ada buktinya kok dipercaya.
Y : Buktinya ada surga dan neraka adalah karena ada di dalam kitab suci.
X : Ya itu sama dengan “buktinya doraemon itu ada karena ia ada dalam komiknya”.
Y : Ya sudah buktikan sendiri saja, mungkin dengan kamu mati bisa membuktikannya.
X : Jutaan orang telah mati dan tidak membuktikan hidup setelah mati itu ada.
Y : Ya siapa tahu dengan kamu mati bisa membuktikan surga dan neraka itu ada?
X : Yang tidak bisa dibuktikan ketika hidup tidak menjamin bisa dibuktikan ketika mati.
Y : Jadi gimana?
X : Ya gak gimana-gimana.
***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun