Banyak korban bejatuhan akibat penggunaan gadget yang berlebihan. Bagi anak-anak dan remaja ternyata kehadiran  alat komunikasi canggih ini telah berdampak cukup serius dalam siklus kehidupan sehari-hari. Namun korban yang  terkena dampak negatif negatif ini sudah mulai terasa dewasa ini.Â
Rumah sakit pun mulai kedatangan pasien yang terkena dampak negatif pemaian gadget yang berlebihan. Terlebih ditemukan anak-anak yang metanya mengalami kerusakan karena retinanya rusak akibat radiasi yang timbul akibat menonton berjam-jam. Demikian kaum remaja, mereka seakan tidak mau menghabiskan waktu tanpa HP di tangganya.
Orangtua pun yang mempunyai anak usia dini pun membelikan HP agar anaknya bisa terus menikmati berbagai tayangan yang mudah didapat di aplikasi. Keasyikan anaknya menonton berjam-jam, tanpa sadar telah berdampak buruk terhadap sel otaknya, ditambah lagi anak sudah mulai sulit bergaul dengan sesama teman karena terus menonton video.
Jika saja pengguna gadget dijumlah seluruhnya dengan anak dan remaja yang ada di Indonesia, sudah dapat dibayangkan  efek negatif yang terjadi pada mereka? Bagi industri teknologi informasi, tentu saja ini pangsa pasar yang sangat menggiurkan dan diperebutkan oleh para pengusa besar. Namun dampak negatifnya justru lebih berbahaya. Siapa saat sekarang ini yang mengawasi penggunaan HP pada  anak dan remaja? Orangtua dan guru pun tak mampu membatasi, karena ini telah menjadi wadah teknologi informasi!
Jika Australi saja sudah mulai membtasi penggunaan gadget bagi anak dan remaja yang berusia 14 tahun, bagaimana dengan negara kita? Bukannya membatasi bahwa sampai hari ini dibiarkan bebas tak terkendali, bahkan terkesan pemerintah membiarkan dan tidak peduli sama sekali!
Belum lama ini, Menteri Komdigi, Meutia sudah mulai memunculkan wacana tentang penggunaan gadeg pada anak dan remaja. Sudah barang tentu  wacana ini mendapat respon positif dari masyarakat, karena efek negatifnya sudah mulai dirasakan sejak beberapa tahun terakhir ini!
Memang tidak mudah mengambil kebijakan tentang penggunaan gadget ini, karena sudah puluhan tahun menyatu dan menjadi kebiasaan yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan rakyat Indonesia.Â
Saat sekarang saja, berbagai aplikasi terus bermunculan entah itu aplikasi positif atau negatif, bahkan aplikasoi judi atau pinjaman online yang telah mewabah dan banyak menjerat warga, justru pemerintah  tak mampu berbuat banyak!
Pinjaman online bagaikan magnet yang telah menyerbu rakyat Indonesia, sehingga muncul masalah tagihan yang semakin membengkak karena sudah beberapa bulan tidak dibayarkan. Ini adalah salah kasus akibat dampak teknoloni informasi.
Sebelum korban banyak berjatuhan di kalangan anak dan remaja, maka sudah barang tentu harus ada sebuah gerakan yang menyadarkan rakyat agar melawan atau memberikan sosiliasi oleh pemerintah bekerja sama dengan berbagai organisasi massa yang mempunyai kepedulian terhadap persoalan tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H