Masih seputar kegiatan saya mengisi Pelatihan PARENTING untuk guru dan orang tua di Pulau Bawean, kali ini saya melanjutkan roadshow training saya di Pulau Gili Timur. Pulau ini masih berada di wilayah kepulauan Bawean, butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk sampai ke pulau tersebut dengan menggunakan perahu bermesin ukuran kecil. O,Sungguh pengalaman yang mengesankan sekaligus mendebarkan ketika saya menuju Pulau Gili Timur. Betapa tidak, kala itu ditengah cuaca mendung, kemudian disusul dengan hujan deras, saya bersama panitia dan pemandu menyeberang laut untuk menuju ke lokasi acara. Ombak saat itu luar biasa kencangnya, jantung serasa sudah mau copot, kami semua di kapal juga hanya bisa tawakkal kepada ALLAH sepanjang perjalanan, acara sudah disiapkan di Pulau Gili Timur, mau tidak mau kami tetap harus menyeberang, walau hanya 30 menit menyeberang, tetapi serasa 30 jam. Peralatan elektronik seperti LCD dan LapTop untuk presentasi penyampaian materi juga ikut dibawa di kapal itu, dibungkus dengan plastik anti air. Akhirnya dengan pertolongan ALLAH kami-pun dapat menyeberang ke Pulau Gili Timur dengan selamat. Saya yakin tanpa pertolongan ALLAH tidak mungkin dapat melewati ombak yang begitu besarnya, kapal betul betul terombang-ambing saat itu. Laa Haula Walaa Quwwata Illa Billahil 'Aliyyil 'Adhiim...
Setelah tiba di Pulau Gili Timur, saya beserta panitia mempersiapkan segala sesuatunya untuk acara PARENTING bersama guru dan wali murid SD. Di pulau tersebut hanya ada satu satunya Sekolah Dasar, ketika siswanya sudah lulus SD, maka untuk melanjutkan ke SMP harus menyeberang ke Pulau Bawean. Kondisi sekolah dasar di tempat saya mengisi sangat minim dari fasilitas yang memadai. Tetapi perjuangan guru guru di sekolah dalam memperjuangkan anak didiknya tak pernah mengeluh. Begitu juga dengan guru dari luar yang ditugaskan di sekolah itu.
Guru dari luar yang saya maksud adalah Guru dari program "Indonesia Mengajar" yang di gagas oleh Bapak Anies Baswedan, Ya, di sekolah itu saya sempat berinteraksi dan berbincang dengan salah satu personil "Indonesia Mengajar". Ada 6 orang dari "Indonesia Mengajar" yang mendapat tugas pengabdian mengajar di sekolah sekolah di pelosok Bawean dan sekitarnya, termasuk 1 orang yang ditugaskan mengajar di SD Pulau Gili Timur. Mereka yang ditugaskan mengajar sudah dibekali dengan ketrampilan yang dibutuhkan seorang guru, usia rata rata adalah mahasiswa semester akhir yang sudah terseleksi dari seluruh Indonesia, masa pengabdian selama 1 tahun dan itu mereka lakukan dengan panggilan jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa.
Walaupun dengan fasilitas minim, mereka adalah guru guru yang patut dijadikan teladan karena kegigihan untuk mendidik anak anak generasi penerus bangsa. Sebetulnya inilah karakter guru yang diharapkan bangsa, guru bermental pemenang, gigih memperjuangkan nasib anak bangsa hingga berhasil meraih masa depannya. Mental seperti ini juga sangat dibutuhkan anak anak kita, agar mereka tidak begitu saja meyerah ketika gagal atau hasilnya tidak sesuai harapan. Wujudkan anak anak Indonesia menjadi mental pemenang, seorang pemenang tidak pernah menyerah dan orang yang menyerah tidak akan pernah menang. Jadilah guru yang dicontoh oleh muridnya bermental pemenang : GURU TANGGUH BERHATI CAHAYA, semoga!!
Salam,
Kusumo, Trainer Nasional "Berjuta Guru & Orang Tua" (HP.085230129264)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H