Hari Kamis, tanggal 9 Januari 2014 saya di undang oleh guru guru MI (Madrasah Ibtidaiyah) se-kabupaten Malang Jawa Timur, memberikan workshop Ice Breaker Penyemangat Belajar untuk 300 lebih Guru MI. Acara dilaksanakan di 2 tempat karena dibagi 2 kelompok, kelompok pertama dilaksanakan di AULA STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Kota Kepanjen Kabupaten Malang dan kelompok kedua dilaksanakan di AULA MIN Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Tiap kelompok di ikuti oleh 150 lebih Guru MI. Alhamdulillah, seluruh peserta sangat antusias mengikuti acaranya hingga selesai.
APAKAH ICE BREAKER ITU ?
Ice Breaker, ada yang menyebutnya dengan "Energizer" atau "Refocus", merupakan teknik-teknik yang digunakan dalam suatu forum pelatihan, seminar, pertemuan, KBM, atau meeting untuk memecahkan kebekuan, kejenuhan yang terjadi dalam forum tersebut dan audien atau peserta kembali terkonsentrasikan.
Jika audien atau peserta terkonsentrasikan ke pembicara/trainer/guru, maka diharapkan audien/peserta akan bisa aware terhadap materi yang disampaikan pembicara atau trainer. Dengan demikian, peserta akan lebih mudah memahami program secara keseluruhan.
Ice Breaker juga sering disebut sebagai peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk. Menjenuhkan, dan tegang menjadi rileksm, bersemangat, tidak membuat mengantuk. Serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas atau ruangan pertemuan.
MENGAPA PERLU ICE BREAKER ?
1.Adanya kejenuhan, kebosanan maupun kebekuan suasana dalam proses belajar mengajar. Bisa dibayang jika proses belajar mengajar dimulai jam 7 pagi hingga jam 12 atau jam 1 siang bahkan hingga malam.
2.Ada keterbatasan konsentrasi seseorang dalam menyerap informasi, kemampuan rata-ratanya 20 - 30 menit.
3.Beragamnya kondisi para audien (peserta belajar) sebelum memulai proses belajar mengajar.
Berbagai macam kondisi peserta tersebut seperti ;
§Peserta tidak saling mengenal
§Peserta sudah lelah
§Peserta mengantuk
§Nada pembicara monoton, tidak ada variasi
§Suara pembicara lembut
§Peserta dalam kondisi Lapar
§Waktu pertemuan setelah makan siang/malam
§Peserta sudah saling kenal. Sehingga mereka cenderung bicara sendiri sendiri
§Sifat pertemuan sangat formal, sehingga menegangkan.
TUJUAN ICE BREAKER
1.Mengarahkan otak agar berada pada kondisi gelombang alfa (8 s/d 13 Hz)
2.Membangun kembali suasana belajar agar serius, santai dan menyenangkan
3.Menjaga stabilitas kondisi psikis maupun pisik para audien (peserta belajar agar senantiasa segar dan nyaman dalam menyerap informasi.
MANFAAT ICE BREAKER
1.Terjadi proses penyampaian dan penyerapan informasisecara optimal bahkan maksimal.
2.Tumbuhnya motivasi para trainer/guru dan audien/peserta belajar dalam proses belajar mengajar
3.Menguatkan hubungan antara trainer/guru dan audien/peserta belajar.
Ice Breaker menjadi cukup penting, karena jika tidak diperhatikan akan berujung pada gagalnya forum tersebut. Kegagalan tersebut dapat kita sebutkan sebagai berikut;
§Materi tidak dapat dipahami.
§Antipati terhadap pembicara.
§Penolakan terhadap setiap ide.
§“Pemberontakan” terhadap acara tersebut.
§Seluruh program menjadi sia-sia.
Memperhatikan begitu strategisnya Ice Breaker dalam sebuah proses KBM atau pelatihan, diperlukan suatu strategi untuk menghilangkan kejenuhan dan menarik perhatian peserta kepada pembicara dan materi yang disampaikan. Jika pembicara bisa “menghipnotis” peserta ke arah pembicara serta dikondisikan untuk involve, maka akan terasa bahwa acara yang berlangsung dalam beberapa jam menjadi tidak membosankan. Bahkan ada yang merasa kurang dengan waktu tatap muka yang disediakan.
Ice Breaker memberikan angin segar bagi peserta pelatihan. Setiap peserta mempunyai alasan dan motivasi sendiri dalam mengikuti pelatihan. Ada yang ingin menguasai bidang tertentu, ada yang ingin mempertajam ketrampilan, ada yang sekedar berkumpul bersama teman, dan ada yang mempunyai alasan keterpaksaan. Semua alasan tersebut berdampak terhadap cara menanggapi pembicara dan merespon setiap aktivitas dalam pelatihan. Peserta yang memang bersemangat untuk mendapatkan ilmu tambahan akan terus antusias sampai acara berakhir. Di sisi lain. Ada peserta yang melamun sambil menulis atau menggambar di nota pelatihan, ada yang bercerita dengan peserta lain, serta ada juga yang diam dan tegang tetapi mengantuk. Seribu macam gaya dan ekspresi tersebut perlu dijadikan satu macam gaya saja. Semua peserta ditargetkan untuk mengarahkan pandangan dan pikirannnya ke satu sumber yaitu pembicara.
MACAM – MACAM ICE BREAKER
1.Tepuk Tangan
2.Menyanyi
3.Senam
4.Teka – Teki / Kuis
5.Permainan
6.Bercerita / Story Telling
7. Games / Permainan
8. Kalimat Pembangkit Semangat
9. Kalimat Indah Penuh Makna
10.Brain Gym / Senam Otak
BEBERAPA CONTOH ICE BREAKER
1.Tepuk Tangan
Teknik bertepuk tangan ini sangat efektif untuk mengkonsentrasikan para audien (peserta belajar) sebelum memulai kegiatan belajar, mengkondisikan para audien (peserta belajar) agar kembali segar (focus) di pertengahan kegiatan belajar, maupun untuk memberi perasaan senang ketika mengakhiri kegiatan belajar.
Teknik bertepuk tangan ini juga cukup mudah dan dapat langsung diterapkan tanpa memerlukan persiapan yang panjang. Salah satunya seperti tepuk tangan di bawah ini ;
TEPUK WARNA
Aturan:
·Jika disebutkan “Merah”, dijawab tepuk 1x
·Jika disebutkan “Hijau”, dijawab tepuk 2x
·Jika disebutkan “Biru”, dijawab tepuk 3x
·Jika disebutkan “Putih”, dijawab “Allaahu Akbar”
Nb :Bisa menggunakan warna lain
TEPUK GRAFIK
Gunakan bolpoin atau benda yang agak panjang
Aturan
Jika bolpoin digerakkan mendatar, dijawab tepuk secara perlahan-lahan hingga bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke atas, dijawab tepuk yang semakin cepat hingga bolpoin berhenti.
Jika bolpoin digerakkan semakin ke bawah, dijawab tepuk yang semakin pelan hingga bolpoin berhenti.
Nb: Urutannya bisa dibolak-balik !
2.Menyanyi
Menyanyi sebagai ice breaker, jarang sekali digunakan oleh para trainer atau guru, kecuali guru seni suara. Padahal menyanyi adalah kegiatan yang paling mudah dan banyak disukai. Menyanyi bisa dilakukan oleh anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Sekalipun yang dinyanyikan mungkin tidak sesuai dengan usianya. Tetapi kalau dikemas dengan baik akan membuat suasana kelas menjadi ceria kembali.
Kadang-kadang kita perlu berkreasi dengan mengganti syairnya, dengan syair yang bersifat memotivasi, tanpa mengganti nadanya. Apalagi jika yang kita pakai adalah lagu yang sedang “in” di kalangan siswa saat itu. Hal ini akan memberi kesan positif dari siswa kepada guru tersebut. Tentunya dengan pengemasan yang bersifat mendidik.
Nah, beberapa lagu yang ditampilkan pada halaman berikut ini, sebagian besar adalah lagu-lagu yang sudah dikenal. Meski ada beberapa lagu yang agak asing bagi sebagian orang, karena berkaitan dengan bahasanya. tetapi tetaplah kegiatan menyanyi ini dapat dilakukan. Seperti contoh di bawah ini ;
SEDANG APA
Sedang apa, sedang apa sedang apa sekarang
Sekarang sedang apa sedang apa sekarang
Sedang blajar, sedang blajar sedang blajar sekarang
Sekarang sedang blajar sedang blajar sekarang
Nb:Bisa diganti dengan yang lain atau di buat bergantian
SUWE ORA JAMU
Suwe ora jamu jamu godhong turi
Suywe ora ketemu
Ketemu pisan ning Biologi
Suwe ora jamu jamu godhong pala
Suwe ora ketemu ketemu pisan matematika
3.Senam
Senamuntuk ice breaker di sini adalah gerakan-gerakan sederhana yang mudah dilakukan, tidak terlalu menguras tenaga atau memeras keringat serta mengandung unsur kegembiraan dan keceriaan. Salah satu sebagai berikut ;
SENAM TONJI-TONJI
Cara :
§Tangan kiri ditekuk ke depan, telapak tangan terbuka ke arah tangan kanan.
§Tangan kanan ditekuk ke depan, telapak tangan ditekuk ke arah tangan kiri.
§Ujung jari tangan kanan disentuhkan pada telapak tangan kiri sebanyak 2 kali sambil berseru : TONJI…TONJI.
§Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
§Kedua tangan ditekuk, sehingga telapak tangan masing-masing di depan ketiak (seperti sayap burung),digerakkan sebanyak 2 kali (seperti akan terbang) sambil berseru : WING…WING
§Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata : CHA…CHA
§Kedua tangan memegang pinggang, kepala ditolehkan ke kanan dan ke kiri sambil berseru : GELANG…GELENG
Lalu dijawab dengan tepuk tangan 2 kali sambil berkata :CHA…CHA
Salam,
Kusumo, Trainer Nasional / Penulis Buku "Ice Breaker"
HP.085230129264
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H