Mohon tunggu...
kusumo suryoharjuno
kusumo suryoharjuno Mohon Tunggu... lainnya -

trainer pendidikan penulis buku best seller "ice breaker penyemangat belajar"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Dare to Be A Great Parents (Menjadi Orang Tua Bintang)

25 Agustus 2012   23:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:19 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sebuah sharing PARENTING bersama kawan saya, saya pernah ditanya mengenai tema yang saya buat, yaitu, tema : Anak yg tidak bisa di didik atau orang tua yang tidak bisa mendidik, apa content sama dengan kiat mendidik anak cerdas dan berkarakter ? Kemudian saya sampaikan apa hubungan tema tersebut :

Pemahaman saya (ini yang melatarbelakangi munculnya tema itu)  :

Pertama (terkait kecerdasan anak) :
Selama ini kebanyakan orang tua / guru menjadikan nilai mata pelajaran disekolah sebagai ukuran apakah anak itu cerdas / tidak. Misal : kalau matematikanya dapat nilai 5,berarti anak itu bodoh. Padahal setiap anak memiliki potensi yang tidak sama dengan anak lainnya. Mungkin dia lemah di matematika, tetapi pandai di bidang seni. Maka, nilai bukanlah ukuran kecerdasan anak dan nilai juga bukan jaminan anak akan berhasil masa depannya.
Tetapi banyak orang tua / guru yang masih berpatokan pada nilai untuk indikator kecerdasan anak,tentu saja ini sangat merugikan anak itu sendiri karena potensi lain yang dimilikinya tidak dapat berkembang secara optimal, padahal potensi lain itu dapat menunjang keberhasilan masa depannya.

Kedua (terkait karakter anak) :
Sering dalam setiap sesi parenting yang saya isi, saya bertanya kepada wali murid atau guru : coba sebutkan 1 hal saja yang harus diwariskan kepada anak, yang kalau anak memilikinya,masa depannya pasti terjamin,apakah itu menurut bapak / ibu? Rata-rata mereka menjawab : harta warisan, uang, tanah, dll (yang bersifat duniawi).
Lalu saya menyampaikan : bapak / ibu, bukankah kita masih ingat untuk apa Rasul di utus? "Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia". Maka, sudah seharusnya kita sebagai orang tua / guru mengutamakan mewariskan akhlak/moral kepada anak-anak kita agar anak kita tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai karakter kuat sebelum mewariskan hal-hal yang bapak / ibu sebutkan tadi.
Kemudian saya bertanya kembali : Bapak / Ibu, siapa tadi yang bercermin dulu sebelum berangkat ke acara seminar parenting ini? semuanya angkat tangan. Lalu, siapa yang ketika bercermin dengan Do'a? ternyata tidak semua angkat tangan, peserta seminar tersenyum sendiri. Bapak / Ibu, bukankah Islam mengajarkan pada saat kita bercermin kita berdo'a :
"Ya Allah, sebagaimana telah engkau baguskan kejadianku/fisikku, maka baguskan juga akhlakku/moralku"
Ternyata Islam sangat mengedepankan Moral/akhlak dalam setiap aktifitas kita agar kita dan anak kita tumbuh menjadi pribadi yang berkarakter kuat.

Inilah 2 masalah utama menurut saya yang perlu mendapat perhatian dari para wali murid dan guru untuk mengantarkan anak-anaknya menjadi pribadi yang cerdas dan berkarakter, tetapi terkadang cara mereka mendidik kebanyakan masih seperti apa yang mereka katakan pada saat seminar parenting dan itu terjadi di setiap seminar parenting yang saya isi.

Maka, berangkat dari pengalaman itu saya mencoba merumuskan sebuah tema PARENTING : "KIAT MENDIDIK ANAK CERDAS & BERKARAKTER"
(Anak yang tidak bisa dididik atau Orang Tua yang tidak bisa mendidik?)

Testimoni dari peserta :
Setelah acara selesai, banyak peserta yang merasa selama ini "salah" dalam mendidik anak-anak mereka dan mereka merasa acara ini sangat dibutuhkan, karena mereka merasa mendapat "ilmu baru dan butuh". Jangan hanya sekali ini saja Pak Kusumo, saya akan minta kepada panitia untuk diadakan lagi". Ini ungkapan mereka sendiri kepada saya.
Saya merasa salut dengan mereka, ternyata semangat belajar mereka untuk memperbaiki diri menjadi orang tua / guru yang lebih baik begitu luar biasa dan pantas diberikan apresiasi.
Testimoni ini salah satunya saya ambil ketika saya mengisi Jama'ah Pengajian IKADI (Ikatan Da'i Indonesia) di Masjid Baiturrahmah Kota Kediri, dihadiri Ribuan Jama'ah Bapak dan Ibu se-Kota dan Kabupaten Kediri. Tiap Minggu pagi rutin IKADI mengadakan pengajian bagi jama'ahnya dengan berbagai tema, termasuk tema parenting yang saya berikan kepada jama'ah dan setiap minggunya jumlah jama'ah selalu membeludak melebihi kapasitas masjid, hingga mereka sampai duduk di halaman/pelataran masjid.

Salam,

KUSUMO (Trainer Nasional Berjuta Guru & Orang Tua), HP.085230129264

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun