Mohon tunggu...
KUSUMA WIJAYA
KUSUMA WIJAYA Mohon Tunggu... -

Seperti bunga Wijaya Kusuma yg penuh misteri........

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

5 Pilar Pembangunan Sepakbola Indonesia

7 Juni 2011   05:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:47 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau saya ditanya apakah tidak ada orang lain lagi selain GT dan AP yg pantas memimpin PSSI? Dengan sangat yakin saya akan menjawab "IYA" kenapa? karena mereka berdua adalah gabungan dari "power dan money". Dengan background GT yg seorang tentara aktif tentu PSSI akan lebih sulit untuk dipolitisasi mengingat tentara secara individu maupun institusi adalah netral sedangkan AP dengan kekuatan kapitalnya bisa dengan cepat mengimplementasikan konsep mereka (5 pilar pembangunan sepakbola Indonesia) menjadi kenyataan.   5 PILAR itu adalah :
PILAR 1.  PEMBAHARUAN KEPENGURUSAN PSSI.

PILAR 2.  PEMBINAAN USIA DINI.

PILAR 3.  PERBAIKAN KOMPETISI. untuk menuju sepak bola profesional tidak bisa tidak hrs lepas dari APBD. Sebagai pengganti dana APBD, diperlukan konsorsium.  kenapa? karena tidak akan ada pihak lain yg mau meminjamkan dananya kepada klub mengingat resiko bisnis yg besar.  Kenapa? karena klub dan kompetisi yg tidak sehat.  konsorsium diperlukan agar kompetisi tetap berputar yg sekaligus bertujuan untuk menyehatkan klub.  caranya? tentu dengan memberi bagi hasil yg lebih besar kepada klub,  managamen yg akuntabel,  audit keuangan yg ketat.  dengan demikian maka klub akan menjadi sehat,  klub yg sehat dan didukung oleh komisi yudisial PSSI yg tegas akan melahirkan kompetisi yg sehat pula,  penonton tentu akan lebih banyak membajiri stadiun dan tidak menjadi rusuh lagi karena semua permainan kotor dilapangan telah disingkirkan.  Dengan iklim kompetisi yg kondusif,  dana menjadi lebih mudah dicari.  Lalu Klub yg berbadan hukum PT akan go public. dimana semua masyarakat atau bahkan suporter dapat membeli saham tersebut dan ikut memiliki klub yg bersangkutan.

PILAR 4.  SPORTSCIENCE.

PILAR 5.  PEMBENTUKAN  TIMNAS  YG  BERKUALITAS.  Dengan pembinaan usia dini yg berjenjang terus diterjunkan dalam kompetisi yg sehat dan ketat plus sentuhan sportscience ditambah dengan kekuatan kapital. AP tentu bisa mencari pelatih yg lebih berkualitas sehingga pembentukan timnas yg tangguh bukan lagi menjadi sebuah mimpi.  Dan uang APBD yg berhasil dihemat dikembalikan kepada rakyat kecil kalau tidak,  dapat dipakai untuk pembangunan stadiun yg lebih berkualitas.

Namun sayang,  disaat mimpi terasa begitu nyata,  AP justru dicurigai punya kepentingan dan bahkan di"jegal", saya jadi ingin bertanya kepentingan seperti apalagi kalau konsorsium akan memberikan semua keuntungan kepada Klub,  seperti yg terjadi di LPI(saham = 100%,  hak siar= 100%,  keuntungan 80% dan 20% pembinaan). Kepentingan seperti apa lagi kalau harus menggelontorkan dana ratusan miliar tanpa adanya jaminan return yg pasti? banyak orang kaya yg bahkan lebih kaya dari AP tapi mereka tidak mau melakukan seperti apa yg dilakukan AP kenapa?  karena mereka hanya melihat dari segi bisnisnya,  dan sepakbola indonesia pada saat ini bukan bisnis yg menjanjikan.

Coba bandingkan dengan liga satunya,  bagi hasil seperti apa yg diberikan kepada klub.   Saham = 0%,  keuntungan = 0% (klub hanya mendapat fee pertandingan),  hak siar = 0% ( klub hanya mendapat kompensasi). praktis klub hanya menjadi sapi perah.  APBD digerogoti,  tidak memberi kuntungan yg fair kepada klub,  yg menyebabkan kompetisi menjadi carut marut  dan  bermuara kepada pembentukan timnas dengan cara instan. Apakah ini yg disebut kepentingan besar bangsa? Apakah para calon ketum PSSI yg lain berkomitmen untuk memberikan keuntungan seperti apa yg dijanjikan AP kepada klub? Apakah mereka bisa memaparkan,  dengan dana darimana mereka akan menggelar kompetisi mengingat tahun depan kran APBD akan ditutup? kalau jawabnya "tidak",  Lalu kenapa kita harus takut disuspend oleh FIFA yg telah mendapat bisikan  "SETAN",  hanya untuk menpertahankan "sistem" yg bobrok ini? dan rela mengorbankan dan menzholimi mereka yg justru berniat mengubah PSSI dengan melukai rasa keadilan yg merupakan hak paling hakiki dari setiap manusia?.  Sayang, mereka telah menutup mata dengan kenyataan ini dan lebih memilih takut kepada YANG DIPERTUAN AGUNG, FIFA dengan sanksi tidak boleh bermain bola daripada takut kepada YANG MAHA AGUNG, ALLAH dengan sanksi.....Neraka!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun