Carut marut yg terjadi di tubuh PSSI pada saat ini justru terjadi karena ulah oknum FIFA sendiri, dan rupanya FIFA menyadari itu semua sehingga terkesan lunak kepada PSSI. Apalagi menghadapi perlawanan yg ngotot dari GT dan AP yg telah membawa masalah ini ke Badan Arbitrase Internasional. Kalau masalah ini dibiarkan melebar pasti akan membuka borok FIFA sendiri. Hal ini tertangkap dari pernyataan observer FIFA, Thiery Regganas yg menyatakan bahwa GT dan AP boleh mencalonkan diri pada periode mendatang. Pernyataan ini memberi kesan bahwa sebenarnya FIFA juga sedikit "takut" dengan perlawann yg masif dari kubu GT dan AP sehingga berusaha untuk tawar menawar.
Membekukan PSSI berarti menyingkirkan NH sedangkan NH adalah orangnya Hamman, pesaing dari Sepp Blater dalam pemilihan presiden FIFA nanti, tersingkirnya NH jelas menguntungkan posisi Sepp Blater apalagi PSSI nanti akan diwakili oleh Ketua Komite Normalisasi dalam pemilihan tersebut. Menilik begitu mesranya Pak Agum dengan Sepp Blater, kita bisa menduga-duga kepada siapa suara Pak Agum akan diberikan. Dengan kenyataan ini, apakah Sepp Blater yg punya pengaruh kuat di Exco FIFA akan memilih mensuspend PSSI?.
Yang menarik adalah, kalau FIFA mensuspend PSSI, secara organisatoris kepada siapa suspend itu akan diberikan?  bukankah PSSI telah dibekukan jauh hari sebelumnya?. Masa FIFA mensuspend organisasi yg sudah tidak ada, atau mensuspend Komite Normalisasi yg merupakan perpanjangan tangan dari FIFA sendiri.
Mencermati hal-hal tersebut di atas, jadi sangat menarik untuk mengetahui apa kira-kira yg akan dilakukan FIFA pada sidang tgl 30 mei nanti......
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H