Oleh : Made Kusumawati
Mama : "Pa, boleh gak Mama minta sesuatu sama Papa?" berkata dengan nada kemanja-manjaan.
Papa : "Boleh... boleh... apa itu, Ma?" sahut sang suami dengan nada ogah-ogahan. Mungkin saja pikirannya sedang melayang jauh, entah kemana.
Mama : "Hmm... boleh gak ya... Mama minta naik jatah bulanan. Eh, maksudnya boleh gak Mama minta tambahan uang belanja? Masak jatah uang belanja Mama udah hampir 2 tahun gak naik-naik sich, Pa?"
Papa : "Mama... masak Mama gak ngerti kerjaan Papa? Hasil penjualan toko Papa kan cuma segitu-gitu saja, apalagi tahun ini kan ekonomi negara kita lagi gak bagus, untuk dapetin keuntungan yang lebih besar tentu bukan hal mudah. Mama paham kan?"
Mama : "Akh, Papa! Masak naikin sedikiiit saja gak mau!"
Papa : "Oke deh, kalau Mama memaksa, Papa mau minta Saham dulu biar nanti Papa dapat dividen. Lumayan buat tambahan uang belanja Mama."
Mama : Lho... lho... memangnya Papa mau minta Saham ke mana?"
Papa : Yah, mau ke mana lagi kalau bukan kepada mereka yang mewakili kita sebagai rakyat! Mereka aja bisa minta Saham, kenapa Papa enggak??"
Mama : "???" Cuma bisa bengong.
* * * * * *