Oleh : Made Kusumawati
Di Jakarta beberapa tahun belakangan kemacetan seolah telah menjadi pemandangan lumrah sehari-hari. Demikian pula halnya dengan banjir, setiap musim penghujan tiba, banjir seolah tak pernah absen menyambangi rumah-rumah warga Jakarta yang berposisi rendah atau dekat dengan bantaran kali.
Sehubungan kondisi tersebut, maka tidaklah heran kalau seorang pakar, eh penulis maksudnya, mencoba memberikan definisi baru terkait pengertian macet dan banjir di ibukota saat ini. Berikut definisi baru yang penulis berikan berdasarkan penerawangan terhadap kejadian-kejadian di ibukota. Yuks disimak!
Pergeseran definisi Macet :
Kalau dulu keadaan di mana kendaraan berhenti sejenak, terus berjalan semeter dua meter terus berhenti lagi, sudah dikatakan macet.
Nah, kalau sekarang keadaan seperti itu cuma dibilang sebagai tersendat atau padat merayap. Baru dibilang macet kalau benar-benar sudah berhenti total tidak bisa bergerak selama bermenit-menit atau bahkan sejam!
Pergeseran definisi Banjir :
Kalau dulu bila air memasuki rumah warga, walaupun cuma sedengkul atau bahkan hanya semata kaki, sudah dikatakan banjir.
Nah, sekarang jika kita mengalami keadaan seperti itu paling-paling cuma dibilang tergenang saja. Baru dibilang banjir kalau air masuk ke dalam rumah mencapai ketinggian lebih dari satu meter!
Benar tidaknya kesimpulan tersebut, silakan buktikan dan rasakan sendiri, terutama bagi anda-anda yang tinggal di kota-kota besar.
* * * * * *
Nikmati juga tulisan-tulisan saya lainnya di : FP Yuk Ketawa Sama Saya, dan follow twitter : @PenulisHumor
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H