Mohon tunggu...
Hendra Kusumah
Hendra Kusumah Mohon Tunggu... -

Konsultan IT Kampus

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cloud Computing Untuk Perguruan Tinggi

15 Oktober 2012   12:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:49 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat ini perkembangan teknologi informasi di Indonesia semakin berkembang. Pemanfaatannya pun telah dilakukan di berbagai bidang tidak terkecuali di bidang pendidikan. Di level perguruan tinggi, misalnya, teknologi informasi telah diyakini dapat meningkatkan kualitas  dan mutu pendidikan. Oleh karena itu, para pimpinan universitas ataupun institusi pendidikan selalu berusaha agar teknologi informasi bisa diimplementasikan di kampusnya.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa penggunaan teknologi informasi (TI) membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Tidak semua universitas atau institusi pendidikan mampu membangun infrastruktur TI yang memadai. Alasan utama yang sering diungkapkan adalah masalah dana. Oleh karena untuk mengatasi permasalahan ini, kita harus melakukan berbagai inovasi yang bisa menjadi solusi sehingga proses pendidikan berjalan ke arah yang lebih baik dan menghasilkan kualitas pendidikan yang bermutu.

Nampaknya konsep cloud computing yang saat ini ramai dibicarakan mampu memberikan solusi atau memenuhi keinginan pihak institusi untuk melakukan implementasi TI demi meningkatkan kualitas pendidikan. Apa dan bagaimana konsep cloud computing bisa menjadi solusi bagi institusi pendidikan?

Definisi dan Konsep Cloud Computing

Para pakar TI telah memberikan banyak definisi tentang cloud computing. Ercana (2010),sebagaimana dikutip Akhmad Syaikhu, “Cloud computing is becoming an adoptable technology for many of the organizations with its dynamic scalability and usage of virtualized resources as a service through the Internet” Definisi yang semakna diungkapkan oleh Furht (2010) bahwa “cloud computing can be defined as a new style of computing in which dynamically scalable and often virtualized resources are provided as a services over the Internet.”

Arti yang lebih sederhana diungkapkan oleh Hudson (2008), sebagaimana yang dikutip oleh Won Kim dalam jurnal yang berjudul “Cloud Computing: Today and Tomorrow”, menyebutkan, “cloud computing is “being able to access files, data, programs and 3rd party services from a Web browser via the Internet that are hosted by a 3rd party provider and paying only for the computing resources and services used

Dari sekian banyak definisi tentang cloud computing, semuanya memiliki titik poin yang sama yaitu pemanfaatan layanan teknologi informasi yang bisa diakses oleh pengguna melalui jaringan internet. Secara mendasar, Cloud Computing menggunakan prinsip penggabungan pemanfaatan teknologi computer (komputasi) dan pengembangan berbasis internet (awan). Syamsumar & Zen (2010) memberikan konsep cloud computing sebagai berikut, cloud atau awan merupakan metafora dari internet, sebagaimana awan yang seirng digambarkan pada diagram jaringan komputer. Awan (cloud) dalam cloud computing juga merupakan abstraksi dari infrastruktur kompleks yang disembunyikannya yaitu suatu moda komputasi dimana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet (di dalam awan) tanpa pengetahuan tentangnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya.

Model Layanan

Syamsuar & Zen (2010) mengatakan Cloud Computing memiliki beberapa model layanan yang dapat digunakan sesuai kebutuhan pengguna yaitu:

1.Software as a Service (SaaS)

SaaS memberikan kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumber daya perangkat lunak dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan oleh penyedia layanan. Hanya saja dengan konsep SaaS ini, pelanggan tidak memiliki kendali penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Dan karena arsitektur aplikasi SaaS yang bersifat multi tenant, memaksa penyedia untuk hanya menyediakan fitur yang bersifat umum, tidak spesifik terhadap kebutuhan pengguna tertentu. Semakin berkembangnya pasar dan kemajuan teknologi pemrograman, keterbatasanketerbatasan tersebut akan dapat diatasi.

2.Platform as a Service (PaaS)

PaaS adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memori, media penyimpanan, processing power dan lain lain, yang semuanya diatur oleh provider layanan ini. Pionir di area ini adalah Google App Engine, yang menyediakan berbagai tools untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa pemrograman Phyton dan Django.

3.Infrastructure as a Service

IaaS merupakan sebuah layanan yang menyewakan sumber daya teknologi informasi dasar, yang meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya. Penyewa tidak perlu tahu, dengan hardware apa dan bagaimana caranya penyedia layanan menyediakan layanan IaaS.

Keuntungan Penggunaan Cloud Computing

Saat ini begitu banyak vendor-vendor yang menawarkan jasa cloud computing untuk institusi pendidikan di Indonesia. Diakuai atau tidak, penawaran ini memang cukup menarik karena cloud computing memberikan berbagai kemudahan & keuntungan bagi institusi pendidikan. Syamsuar & Zen (2010) menyatakan dalam jurnalnya bahwa ada lima kriteria teknologi informasi yang cocok untuk di implementasikan pada institusi pendidikan di Indonesia, antara lain :

1.Murah Meriah

2.Mudah digunakan

3.Mudah dan murah dalam perawatan

4.Layanan

5.Mudah dalam mendapatkan dukungan teknis

Kondisi ini memang sangat cocok dengan keunggulan yang ditawarkan oleh model cloud computing. Won Kim (2009) dalam jurnalnya “Cloud Computing: Today and Tomorrow” menyatakan ada 3 keuntungan dari konsep cloud computing:

1.The 3rd party provider owns and manages all the computing resources (servers, software, storage, and networking) and electricity needed for the services. The users only need to “plug into” the cloud. The users do not need to make a large upfront investment on computing resources; the space needed to house them; electricity needed to run the computing resources; and the cost of maintaining staff for administering the system, network, and database.

2.The users can increase or decrease the level of use of the computing resources and services flexibly and easily.

3.The users pay most likely much less for the services, because they pay only for the computing resources and services they use, and the subscription-based or payper- use charges are likely much lower than the cost of maintaining on-premises computing resources. If the users are to maintain on-premises computing resources, they also need to make the worst-case plan to account for the occasional or seasonal peak needs.

4.The users can in practice access the cloud for services anytime from anywhere.

Walhasil, pengguna hanya mengeluarkan biaya yang sedikit untuk hasil yang optimal. Anggaran yang seharusnya untuk pengembangan TI dapat dialihkan ke bidang lain sehingga institusi pendidikan dapat lebih focus lagi untuk meningkatkan dan menghasilkan SDM yang berkualitas serta penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sesua Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Contoh Penerapan Cloud Computing

Sistem informasi akademik digital merupakan salah satu contoh penerapan cloud computing. Salah satunya adalah SIAKAD ONLINE. SIAKAD ONLINE merupakan penyedia jasa layanan cloud computing khusus di bidang pendidikan level perguruan tinggi. Pihak kampus sebagai pengguna cukup melakukan pendaftaran secara online. Setelah mendapat konfirmasi dari pihak penyedia layanan, pihak kampus dapat langsung menggunakan sistem informasi akademik dengan fitur-fitur yang telah disediakan oleh penyedia layanan. Sistem ini menerapkan cloud computing model SaaS. Penggunaan sistem ini tidak membutuhkan adanya pembelian server atau pembuatan aplikasi yang begitu rumit. Pengguna juga tidak perlu memikirkan atau mengeluarkan biaya yang besar untuk pemeliharaan server dan aplikasi. Semua itu sudah menjadi tanggung jawab pihak penyedia layanan.

Contoh lain yang sering digunakan oleh pengguna baik di bidang pendidikan maupun umum adalah produk-produk yang dibuat oleh Google seperti Gmail, Google Docs, Google Calender. Pengguna cukup melakukan pendaftaran secara online dan langsung dapat menggunakannya tanpa harus memikirkan jumlah server, co-location server atau pemeliharaan aplikasi yang digunakan. Semuanya menjadi tanggung jawab pihak Google sebagai penyedia jasa layanan.

Dengan demikian, penerapan cloud computing dapat dijadikan sebagai salah satu solusi bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan biaya yang murah. Namun, tentu saja penerapan cloud computing di setiap perguruan tinggi harus ditunjang juga oleh fasilitas internet karena prinsip dasar dari cloud computing adalah adanya akses internet. Selain itu, mengenai keamanan data pun menjadi hal penting yang perlu diperhatikan. Oleh kerena itu telah menjadi kewajiban pemerintah sebagai pelayan rakyat untuk membantu dunia pendidikan memenuhi berbagai kebutuhannya termasuk penerapan atau implementasi sistem cloud computing. Adanya dukungan dari pemerintah untuk mengembangkan TI di Indonesia akan semakin memudahkan dunia pendidikan untuk fokus pada tugas intinya yang telah dicanangkan dalam konsep Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Referensi:


  • Won Kim:  Cloud Computing; Today and Tomorrow
  • Lalu Delsi Syamsumar dan Willy Wize Ananda Zen: KONSEP, STRATEGI, DAN IMPLEMENTASI TEKNOLOGI INFORMASI BERBASIS CLOUD COMPUTING PADA INSTITUSI PENDIDIKAN DI INDONESIA
  • Dr. Jim Metzler: A Guide for Understanding ; Cloud Computing
  • Akhmad Syaikhu: KOMPUTASI AWAN (CLOUD COMPUTING) PERPUSTAKAAN PERTANIAN

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun