Mohon tunggu...
ratihkusuma dewii
ratihkusuma dewii Mohon Tunggu... -

perempuan aries ini lahir dan besar di Bogor. dia mencoba menuangkan apa yang ada di otak dan hatinya ke dalam suatu bentuk tulisan. dia sangat mengagumi tulisannya Samuel Mulia (i adore you mister!!). perempuan ini memiliki banyak mimpi, salah satunya : mengunjungi santorini!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

What's Happening?

23 Maret 2010   16:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

what's happening?.. saat ini, mengupdate status di twitter sepertinya menjadi hal yang penting di kalangan masyarakat Indonesia.Berdasarkan data Goole Ad Planner, jumlah pengunjung Twitter Indonesia (unique visitor) mencapai 4,6 juta orang. selain itu saya melihat betapa pentingnya twitter di teman-teman saya (saya juga) karena saya melihat timeline di twitter saya yang terus - menerus berganti. ada si A yang bertanya 'enaknya makan dimana ya?' atau si B yang mengeluh karena kesibukannya 'aduh tugas menumpuk, belum tugas masterku, presentasi ke bos besok gimana ya?' (kalo kata pacar saya : "udah tau sibuk, masih aja sempet twitteran") mungkin si C yang doyan menginformasikan kepada pengikutnya dimana dia berada 'i am at .... , anyone?' . masih banyak tipe tweeps dari a-z yang bisa dikategoriin. sejauh ini semua isi twit dari orang-orang yang saya follow, isinya menarik dan tidak menganggu lah. kalau isinya menganggu ya jangan mencak-mencak di twitterlah, cukup klik unfollow. semuanya beres dengan damai :)) soalnya saya pernah melihat beberapa twit salah seorang teman yang memaki-maki seorang selebritis indonesia, sampai salah satu temannya berkata, kenapa dia selalu memaki-maki setiap twit yang dipublish oleh seleb tersebut. lalu dia menjawab : 'gue ga suka, dia kalo twit ga jelas, sembarangan banget!'. pas liat itu saya ngakak dan ingin rasanya saya berteriak di depan mukanya langsung : "unfollow aja! susyeh amat sih. twit lo gangguuuu taooo!!!". karena twit dia sepertinya selalu membuat saya terganggu , dalam artian dia terlalu sering men-twit (informasi ga penting pastinya/ curhatan ga jelas), terlalu sering bertegur sapa dengan kerabatnya di twitter (bikin timeline gue penuh berjubel sama dia), dan dia suka berkata kasar, akhirnya saya meng-unfollow dia. do simple is better! menurut saya, menggunakan twitter memberikan saya manfaat yang cukup banyak. misal : saya dapat menerima banyak informasi yang penting, karena kesigapan para tweeps yang menyebar informasi . misalnya informasi ada sale disini lah, ada bunuh diri di mall ini lah, yang menang oscar lebih cepet kalo kamu liat twitter daripada nonton di tv kabel! haha.. sampai-sampai informasi mengenai seseorang yang tadinya bukan siapa-siapa menjadi siapa-siapa di twitter (itu penting ya ?). kadang situs jejaring sosial bisa menjadi media yang paling ampuh dalam promosi (misalnya dalam kasus Ririn Dumin.) saya suka membaca twit dari para tweeps yang isinya membagi link penting, atau memberikan kata-kata semangat dan penuh insipirasi. selain itu, twitter bisa membuat kamu lebih kenal lagi dengan seseorang yang sebenernya kamu ga kenal-kenal banget, misalnya kalo kamu sama seseorang sebenrnya sudah saling kenal, tapi cuma saling kenal saja, ga lebih. pas ketemu muka langsung biasanya kamu bakalan kikuk buat menyapa duluan dengan ketakutan 'ah nanti gue siapa dia malah ga kenal gue! (gengsi)' . nah kalo di twitter kan ke-kikukan itu ga bakalan ketawan. hehe :) atau juga, buat si stalker, heheheh.. dilumat habislah itu korban stalkingan-nya (kalo korbannya doyan ngetwit). tau dari a-z. kemana aja tuh dia seharian sampe mau kemana dan embel-embelnya. hahha.. saya cukup bersyukur hidup di era internet ini, membuat semua terasa lebih mudah untuk mendapatkan informasi (do you?), asalkan digunakan dengan cara yang benar dan bijak. seperti blog, yang sepertinya dapat menyalurkan unek-unek atau pikiran saya di dalam otak dalam bentuk tulisan. ada yang mengatakan bahwa tulisan itu dibuat untuk dibaca, tapi kalo untuk saya. kadang saya hanya butuh sesuatu untuk dijadikan tempat pelampiasan perasaan dan pikiran saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun