Mohon tunggu...
Kusuma Negara
Kusuma Negara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tegoklah Sekeliling Banyak Hal Yang Bisa Dikabarkan

Hidup itu Simpel, tapi jangan menyepelakan hal yang Sederhana.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Partai Demokrat Konsisten Tak Bahas Omnibus Law: RUU Cipta Kerja, RUU HIP, dan RUU Minerba

18 Juni 2020   16:07 Diperbarui: 18 Juni 2020   16:06 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain menolak RUU Cipta Kerja, Fraksi Partai Demokrat juga menarik diri untuk membahas beberapa RUU lainya yang dianggap sifatnya tidak terlalu urgen untuk saat ini. Adapun prioritas utama Partai berlambang mercy ini yaitu membantu pemerintah khususnya bantu rakyat melawan Covid-19 hingga benar-benar lenyap, dan dinyatakan oleh lembaga kesehatan dunia (WHO) telah berakhir.

Terbukti, dalam membahas UU Minerba, UU HIP & UU Ciptaker Partai Demokrat tetap memilih tidak ikut membahas. Penolakan ini tentu beralasan.Partai yang pernah berkuasa selama sepuluh tahun ini melihat banyak muatan dari ketiga RUU itu yang diyakini akan mencederai rasa keadilan rakyat. Tidak berpihak pada rakyat. Bahkan membuka luka lama bangsa.

Bisa kita lihat, atas penolakan dari Fraksi yang dipimpin Edhie Baskoro Yudhoyono  (IBAS) ini terbukti benar. Ke tiga (3 RUU) ini begitu nyata mendapat perlawanan dari rakyat, organisasi Islam hingga berbagai pihak dari golongan paling bawah hingga tokoh nasional ternama lainya.

Sudah semestinya, Pemerintah bersama para wakil rakyat yang duduk di DPR RI tersebut untuk prioritaskan keluhan serta kebutuhan masyarakat guna melawan covid-19. Minimal masa pandemi ini hilang dari tanah air. Jangan hanya kedepankan ego sesaat dengan mengorbankan banyak orang. Bila ini tetap dilakukan tentu rakyat akan bersikap apatis, bahkan bisa memilih untuk apriori terhadap pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal ini tak terlepas dari rasa kecewa masyarakat terhadap pemerintahnya yang hanya memikirkan kepentingan kelompok tanpa memikirkan kemaslahatan orang banyak di tengah-tengah masa pandemi seperti sekarang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun