Mohon tunggu...
Alittriandi Arya Kusuma
Alittriandi Arya Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang Mahasiswa yang tidak berhenti untuk mengembangkan diri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Boomers yang Terhormat, Mari Kita Intropeksi Diri

9 September 2024   10:07 Diperbarui: 9 September 2024   10:43 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

   Di era modern sekarang ini, teknologi informasi semakin maju.Kita dapat menemukan banyak informasi melalui berbagai alat canggih mulai dari radio, televisi dan yang sekarang sering digunakan adalah telepon genggam.Oleh karena itulah kita sering kali berdebat dengan orang lain secara daring, tidak terkecuali dengan berbagai orang yang berasal dari generasi lain.Contoh terbaru adalah generasi Z dengan generasi Alpha dan yang terhebat pernah terjadi antara generasi millenial dengan generasi Z.Namun perdebatan antara generasi tersebut masih dalam tahap bercanda dan seringkali hanya menjadi bahan konten lucu dimedia sosial.

   Berbeda dengan generasi boomers kritik terhadap generasi mudanya seringkali serius.Memang secara realita merekalah penguasa saat ini baik secara ekonomi dan politik, yaitu dua hal kunci menguasai dunia.Namun apakah kritikan mereka sesuai dengan apa yang kita alami sekarang?, apakah mereka benar-benar mengerti situasi yang kita alami?, apakah cara mereka masih sesuai untuk dijalankan pada masa sekarang?,  sampai kita bertanya-tanya, apakah mereka benar-benar peduli dengan generasi selanjutnya?.

   Mengutip dari buku berjudul "Menjadi Warga Negara Yang Baik dan Berkualitas" karya dari Khomsatun salah satu kriteria menjadi warga yang baik adalah selalu ingin belajar, dinegara lain kita akan menemukan banyak orang berusia tua masih datang ketempat kursus karena ingin belajar hal baru entah itu bahasa, matematika dan lain-lain.Fenomena sosial tersebut merupakan hal yang biasa, namun cukup berbeda dengan negara kita, hal tersebut masih jarang bahkan kalau ada kita akan terheran-heran.Udah tua kenapa malah kesini?, apakah nanti efektif hasil belajarnya?, urgensinya apa mereka masih belajar?, namun hal tersebut tidak lepas dari budaya bahkan masalah sosial di Indonesia dalam hal pendidikan dan kenapa hal tersebut bisa muncul?.Kita sebagai generasi muda jika bekerja dengan kolega generasi yang lebih tua harus siap disuruh-suruh terutama dalam hal IT dan teknologi namun apakah mereka mau mencoba belajar agar bisa tanpa menyuruh-nyuruh?, seringkali tidak dan hal tersebut sudah menjadi hal umum di masyarakat Indonesia.

   Belum lama ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika yang bertanggung jawab dalam menyimpan data-data negara malah memgalami kebocoran data.Pada saat itulah latar belakang para pejabat tinggi yang semuanya berasal dari generasi senior terekspos, beberapa dari mereka bahkan tidak mempuyai latar belakang yang jelas dibidang IT.Membuat kita bertanya-tanya, kenapa jabatan tersebut tidak diberikan kepada generasi yang lebih muda dan mempunyai latar belakang yang bagus.Selain merasa kesusahan karena kebocoran data rakyat juga merasa marah dan malu sekali karena pihak pemerintahan yang bertanggung jawab menjaga data nasional malah kebobolan. 

   Selain selalu ingin belajar, kriteria yang lain adalah memiliki sikap demokratis dan terinformasi.Beberapa waktu yang lalu terjadi penyelewengan konstitusi oleh pemerintah kita, undang-undang diatur sedemikian rupa agar orang-orang terdekatnya menduduki kursi pemerintahan.Padahal saat mengesahkan undang-undang yang berkepentingan bersama yaitu rakyat malah lambat bahkan terkesan dihalangi-halangi seperti undang-undang perampasan aset untuk para pelaku koruptor, rakyat baru benar-benar dipikirkan hanya saat Pemilu baik Legislatif dan Eksekutif akan diadakan, pada masa-masa itulah suara rakyat dianggap penting.Generasi muda hanya diangkat untuk penghias kursi dan saat-saat seperti itulah generasi milenial yang menduduki kursi pemerintahan mau tidak mau harus melepas idealismenya agar posisi mereka tetap aman.Pada saat inilah kita sebagai generasi muda yang kebanyakan juga tidak mempunyai harta ataupun kekuasaan menjadi kebingungan, belum lagi pada saat yang bersamaan kita masih mencari jati diri namun kita malah dianggap lemah mental.Padahal saat ini generasi muda kesulitan mencari pekerjaan karena trennya sedang menurun tidak hanya di Indonesia namun juga diseluruh dunia, banyak sekali pekerjaan saat ini diberikan persyaratan yang tinggi dan tidak jarang juga tidak masuk akal karena tidak sesuai dengan tugas-tugas yang kita harus lakukan.

   Namun tentu saja tidak semua generasi  boomers seperti itu, karena menilik dari latar belakang generasi boomers dan X hidup disaat-saat yang tak pasti dam pilihannya tidak banyak juga.Hidup dengan aman dan tenang sudah tertanam dalam naluri.Oleh karena itu juga kita tidak bisa hanya menyalahkan semua hal terhadap generasi boomers dan X.kita sebagai generasi muda janganlah lupa untuk mengembangkan diri karena persaingan yang semakin ketat.Kita semua yang berlatar belakang berbeda dalam segi umur harus lebih pengertian, berbaik sangka, mendukung, aling menghormati dan menyayangi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun