Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Recoki Soal Palestina dengan Isu Khilafah

13 Juni 2024   17:41 Diperbarui: 13 Juni 2024   17:41 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita ketahui besama, bagaimana Israel melakukan perang terhadap Palestina dengan kejam. Meski itu diawali oleh serangan Hamas terhadap Israel, jelas bahwa Israel melakukan hal yang di luar kemanusiaan. Hamas adalah salah satu partai politik besar di palestina yang banyak diikuti oleh waga Palestina di jalur Gaza. Sebelumnya Hamas juga banya melakukan pelawanan kepada Israel yang dianggap mengambil wilayah Palestina dai Sungai sampai laut.

Media asing banyak menulis soal perang di wilayah itu sebagai perang Israel melawan Hamas. Media manapun kecuali beberapa media yang pro Israel (yang biasanya dari beberapa negara) mengatakan bahwa Israel telah melakukan genosida terhadap warga Palestina termasuk wanita dan anak-anak melalui serangan yang bergitu massif dan dahsyat. Ribuan nyawa orang Palestina melayang, termasuk karena rumah sakit tidak bisa merawat mereka dengan layak.

Beberapa lembaga internasional yang terpercaya juga menyatakan bahwa Palestina kini sedang mengalami krisis kemanusiaan yang serius. Serangan membabi buta Israel membuat Palestina yang berada di jalur Gaza memburuk . Makanan yang tersedia sangat minim dan layanan kesehatan juga mmburuk. Media juga menayangkan bagaimana progam kemanusiaan PBB menemukan banyak anak yang menjadi yatim piatu dan kekuarangan makanan.

Karena tiu tidak salah jika dunia mengecam perang itu dan mengutuk Israel yang melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina. Solidaritas global muncul menuntuy diakhirinya pendudukan dan pemulihan hak-hak Palestina. Indonesia sendiri adalah negara yang sangat gigih memperjuangan protes kepada Israel, melalui PBB maupun OKI.

Hanya saja di Indonesia, simpati kepada rakyat Palestina itu kemudian dibelokkan oleh beberapa pihak dengan membangun narasi politik soal Palestina dengan memasukkan soal khilafah. Termasuk beberapa demo di beberapa kota yang alih-alih peduli soal Palestina namun sebenarnya mereka menyebarkan ideologi mereka dan bukan murni bersimpati soal Palestina.

Bahkan demo yang mereka lakukan tak segan memakai bendera organisasi yang kini sudah dilarang beroperasi di Indonesia yaitu HTI. Alumni HTI kebanyakan memecah diri pada beberapa ormas, bahkan melakukannya sendiri. Kampanye mereka sebagian besar mengatakan bahwa bagaimanapun kekhilafahan bisa menyelamatkan Palestina, termasuk mereka mendorong Indonesia beralih dari negara kesatuan Republik Indonesia ke bentuk syariat Islam yaitu kekhilafahan. Kekhilafahan diyakini dapat menyelamatkan Palestina dari keterpurukan melawan Israel.

Inilah isu yang sengaja dibelokkan oleh beberapa pihak. Mereka menunggangi penderitaan rakyat Palestina karena tanpa bantuan konkret kepada mereka namun malah menyebarkan isu ideologi. Tak hanya dalam bentuk demo, namun mereka juga mengamplifikasikannya melalui media-media sosial sehingga isu itu membesar dan sepertinya bergaung global, padahal tidak.

Marilah kita cermati bersama soal Palestina ini. Palestina, khususnya warga yang berada di jalur Gaza butuh dukungan tulus dari kita semua. Jangan merecokinya dengan isu khilafah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun