Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Turki dan Nation State yang Dipilihnya

6 Oktober 2022   10:43 Diperbarui: 6 Oktober 2022   10:53 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: suara sumsel 

Sebagian besar dari kita pasti sudah pernah mendengar kejayaan kekhalifahan Tuki Utsmani. Kekhalifahan ini memang bisa memerintah dalam jangka waktu panjang. Kekhalifahan ini mencakup wilayah yang relative luas. Hanya saja, setelah kekhalifahan Utsmani runtuh sebagian wilayah Islam di bawahnya jatuh ke dalam kolonialisme.

Pasca lepas dari kolonialisme, beberapa wilayah mayoritas umat Islam di Turki (sekarang bernama Turkiye) mendirikan negara bangsa yang plural dan multicultural. Memang, saat kolonialisme dan revolusi industry, banyak sekali perubahan di tingkat global. Pabrik-pabrik berdiri, nyaris di seluruh dunia karena kemajuan teknologi.

Begitu juga dengan Pendidikan. Banyak warga dunia khususnya yang terbelakang mulai mengenyam Pendidikan hasil politik etis dan beberapa kondisi lainnya. Ini yang menyebabkan warga dunia lebih berprespektif positif dalam melihat masa depan.

Sebagian penduduk dunia menikmati kemajuan teknologi itu dan merasa gembira  karena banyak harapan soal masa depan mereka. Harapan akan kemakmuran itu juga membuat sebagian penduduk yang masih mengalami kolonialisme melawan penjajah dengan keras. Sebagian lainnya memutuskan berpindah (migrasi) dari negara lokal ke negara yang menurut mereka lebih aman dan nyaman.

Perubahan ini memang sangat sesuai dengan perkembangan zaman modern dimana pluralisme dan multikulturalisme tidak dianggap remeh. Kondisi ini memungkinkan sebuah negara dihuni oleh beragam identitas agama dan budaya.

Inilah salah satu yang mendasari mayoritas penduduk Turki menginginkan bentuk negara bangsa (nation state). Ciri negara bangsa ialah plural dalam konteks agama dan multikultural dalam konteks kebudayaan. Artinya, negara yang dihuni oleh beragam identitas agama dan budaya dan menjadikan demokrasi sebagai sistem politiknya.

Menurut mereka nation state adalah model pemerintahan dan system politik paling ideal bagi bangsa Turki yang sebagian besar beragama Islam dan beberapa agama minoritas lain yang karena perpindahan orang, penganut agama itu ada. Nation state berbasis pada konstitusi yang disepakati secara demokratis.

Model nation state sebenarnya juga merujuk pada praktek bernegara pada zaman Rasulullah. Model ini tampaknya yang paling mirip bentuk ideal system politik dan pemerintahan dalam Islam.

Karena itu, jika beberapa kalangan masih memperdebatkan nation state atau kekhalifahan bagi Indonesia, ada baiknya kita belajar dari Turki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun