Fakta ini sebenarnya juga bisa menjelaskan bahwa asumsi GNAI bahwa banyak unsur pemerintah dan masyarakat Indonesia yang Islamofobia tidak benar. Bahkan beberapa ulama menyakinkan masyarakat bahwa Islamofobia tidak ada di Indonesia pada saat ini.
Namun karena ini adalah "alat baru" atau bisa saya katakana siasat baru dalam politik praktis (untuk mendulang suara), maka oleh beberapa pihak, isu Islamofobia vs anti islamophobia terus dikembangkan oleh mereka.
Kita sendiri harus bijaksana untuk memilah isu yang berkembang terkait islamophobia dan anti islamophobia ini. Jangan sampai karena prespektif yang terbatas, kita terjerembab pada satu kelompok, padahal itu hanya sebagai alat politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H