Ingat Siti Sundari ? Dia pemilik akun Facebook Gusti Sikumbang yang menyebarkan fitnah soal Panglima TNI Hadi Tjahjanto dan korps yang menaunginya yaitu AU. Dikatakan oleh akun Gusti Sikumbang bahwa istri Hadi adalah seorang warga keturunan Cina.
Dalam meme yang disebar oleh Siti untuk pertama kali, dia meminta agar pribumi merapatkan barisan terhadap tentara yang berpihak pada Cina. Meme itu penuh dengan ujaran kebencian dan disebar secara luas kepada masyarakat dengan memblastnya berkali-kali bahkan ratusan kali. Padahal itu sama sekali tidak benar.
Siapa Siti Sundari ? Dia adalah seorang yang berprofesi sebagai dokter. Artinya punya background pendidikan yang baik. Tapi tidak paham bagaimana menganalisa sebuah berita yang dia dengar sekilas yang bisa saja merupakan fitnah. Dia juga tidak empatif terhadap ujaran-ujaran kebencian yang menyertai meme yang dia sebar itu.
Mungkin kini tak hanya orang seperti Siti Sundari. Tapi banyak lapisan masyarakat yang tergoda untuk menyebarkan hal yang tak benar atas sesuatu. Â Berpendidikan atau tidak. Mereka terjebak pada ketidaktahuan dan hasutan yang mereka terima dari banyak pihak. Itu memperdaya mereka. Dan membuat mereka berfikir secara sempit.
Bahkan mereka mungkin tak pernah berfikir soal kebangsaan. Soal cinta tanah air. Soal bangsa yang dibangun dengan segala pengorbanan dari seluruh rakyat Indonesia yang mengupayakan kemerdekaan dan kedaulan berbangsa atas diri sendiri. Kita tahu hidup di bawah penjajahan sungguh tak enak.Â
Karena segala hal yang kerjakan hanya untuk memuaskan keinginan para penjajah. Tentu kita ingat kekayaan alam dan hasil bumi kita berupa rempah-remah dan hasil lainnya yang dibawa penjajah ke Negara mereka atau dijual untuk kemakmuran mereka sendiri.
Belum lagi jika kita bicara tentang tanam paksa yang benar-benar menyengsarakan rakyat. Kerja paksa atau rodi yang benar-benar tidak bisa kita terim asecara akal kebanyakan. Bisa saja mereka yang ditindas oleh penjajah dan berjuang untuk melepaskan dari penjajahan itu adalah kakek dari Siti Sundari , atau buyut dari orang yang suka menjelek-jelekkan pihak lain dengan ujaran-ujaran kebencian di media sosial.
Mungkin di titik ini kita senantiasa ingat akan hal itu. Bahwa terwujudnya kemerdekaan kita sebagai bangsa Indonesia adalah wujud cinta mereka apa generasi penerusnya.Â
Jika itu yang diingat oleh Siti Sundari dan pihak lain yang sering melakukan ujaran kebencian itu, maka mungkin mereka bisa insyaf. Menghentikan segala kegiatan itu dan saling mencintai sebagai sesama bangsa. Bukankah nenek moyang kita berkorban habisan bagi kemerdekaan dan kesejahteraan kita sekarang ini.
Karena itu mulailah untuk saling mencintai jangan membenci. Baik di media sosial maupun dalam alam nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H