Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebarkan Indonesia Damai di Dunia Maya

4 Desember 2018   06:55 Diperbarui: 4 Desember 2018   07:21 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadarkah kita bahwa perdamaian dan persatuan yang dimiliki oleh bangsa Indoensia adalah hal penting dan harus selalu dipertahankan oleh rakyatnya. Mempertahankannya dengan cara apa saja. Semisal menyebarkan pesan-pesan damai melalui media sosial atau dunia maya.

Janganlah kita hanya menyebarkan pesan-pesan yang mengandung hal yang bersifat radikal atau mendorong adanya perpecahan karena kepentingan kelompok. Mari kita belajar dari kondisi Negara lain.

Sebagai ilustrasi mari kita tengok negeri seperti Suriah. Suriah adalah Negara yang indah. Sudut-sudut kotanya begitu memesona. Tempat orang menimba ilmu dari seluruh penjuru dunia. Menjelang konflik dimana ada pihak yang mengingini Negara Islam di Suriah, ada 350 ribu S1 dan sekitar 8 ribu staf pengajar termasuk para professor. Hampir seperempat kaum muda di Suriah yang melanjutkan pendidikan ke universitas. Jumlah itu belum termasuk kaum pelajar dan mahasiswa yang berasal dari luar Suriah.

Suriah adalah jejak peradaban Islam yang agung.  Namun semuanya menjadi malapetaka ketika segelintir orang memanipulasi symbol agama.  Manipulasi perjuangan itu mereka sebarkan pula ke seluruh dunia melalui dunia maya. 

Setiap hari mereka memposting seakan perjuangan ISIS adalah mulia dan yang dikehendaki oleh umat muslim di sana dan bahkan dunia. Padahal apa yang dilakukan oleh mereka merupakan sesuatu yang bertentangan dengan misi Islam. Karena hakekatnya Islam adalaha gama damai.

Akibat pertentangan itu kota-kota di Suriah hancur lebur. Kampus-kampus yang semula indah dan damai, tempat para mahasiswa menimba ilmu dirusak dan tak bisa dipakai lagi. 

Ada sekitar 2 ribu akademisi dan ratusan ribu siswa kini mendiami kamp-kamp pengungsi di Turki dan Yordania. Mereka sudah merasa taka man lagi hidup di Suriah. Karena kedamaian sudah hancur.

Lebih menyedihkan lagi adalah para keluarga tercerai berai. Anak-anak tak punya tempat untuk belajar lagi. Banyak sekali warga kehilangan rumah. Selain itu, warga amat sulit mencari rumah ibadah, karena sebagian besar banyak yang hancur.

Kasus Suriah dan beberapa tempat di Filipina selatan dimana para pemberontak atau segelintir orang yang memandang agama dengan kacamata sempit, menginginkan berdirinya Negara muslim sebenarnya mengharuskan kita sadar. Bahwa menjaga persatuan adalah kunci keharmonisan.

Negara kita ditakdirkan sebagai Negara dengan beragam perbedaan suku, agama ras dan kepercayaan. Juga warna kulit dan bahasa. Tetapi perbedaan itu menjadi modal untuk mewujudkan persatuan. Tak mudah memang untuk bersatu di tengah perbedaan yang begitu banyak Tetapi sejarah telah emmbuktikan bahwa kita bisa.

Karena itu kasus di Suriah menjadi contoh bagi kita kaum millenials. Sebarkan berita damai dan baik tentang agama dan keberagaman di Indoensia. Bahwa pertentangan di Suriah dan Filiphina dalah fakta yang keliru tentang agama . Agama tak pernah menyebarkan perang. Agama menyebarkan kedamaian dan rasa cinta pada sesama dan Negara. Jadilah relawan bagi kedamaian Indonesia di dunia maya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun