Mohon tunggu...
Eni Kus
Eni Kus Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

suka menari bali

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kita Semua Jaga Indonesia

13 Agustus 2018   22:48 Diperbarui: 13 Agustus 2018   22:59 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.shutterstock.com

Beberapa hari lalu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggagas pembentukan angkatan keenam bagi Angkatan Bersenjata AS , yaitu Pasukan Luar Angkasa (Space Force) Pasukan ini secara tidak langsung akan menjadikan luar angkasa sebagai medan perang baru. Pasukan ini berbasis antariksa  yang mencakup  segala sesuatu dari satelit yang memungkinkan GPS sebagai  sensor yang membantu melacak peluncuran misil.

Meski banyak mencapat kecaman karena dirasa tak masuk akal dan mahal, Trump jalan terus. Dia mengatakan akan berjuang soal itu di Kongres agar Space Force bisa disahkan pada tahun depan. Dia menargetkan angkatan baru itu bisa terwujud pada tahun 2020.

Bisa jadi langkah Trum itu adalah upaya antisipasi atas keadaan angkasa luar di luar bumi yang kian ramai.  Siapa sangka bahwa di luar sana --saat ini- sudah terdapat ribuan satelit . Terbanyak milik Amerika yaitu 568 satelit, China punya 177 buah satelit. Rusia 133 dan puluhan negara lainnya sudah punya satelit  termasuk Indonesia yang punya 17 satelit.

Bisa dikatakan bahwa ide Trump adalah ide yang kreatif.

Jika kita tengok beberapa dasawarsa silam, siapa yang menyangka bahwa kita sangat mengandalkan digital dalam berkomunikasi. Siapa yang menyangka media sosial berkembang pesat sehingga kita bisa dengan mudah menemukan teman yang sejak 20 tahun lalu tidak bertemu.

Puluhan tahun lalu ketika Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, mungkin tidak terbersit pikiran bahwa ada pihak yang ingin mendirikan negara lain selain negara kesatuan RI. Tak terbersit juga bahwa akan marak ujaran-ujaran kebencian yang beredar di dunia maya untuk membelah bangsa.  

Memang beberapa hal dalam perjalanan hidup ada hal yang tidak bisa kita prediksi, tapi paling tidak kita antisipasi. Apa yang dipikirkan oleh Presiden Trump - terlepas dari nanti terwujud atau tidak- adalah satu upaya antisipasi  agar AS tetap tegak berdiri. Mungkin di benak Trump : 'sapa tahu ada  yang ingin menyerang AS dari luar angkasa'.  Jika satelit AS diserang di luar angkasa siapa yang akan membela, selain  pihak AS sendiri.

Ide Space Force dari Trump bagi saya adalah satu ilustrasi bagaimana kita harus berjuang untuk menegakkan kedaulatan bangsa kita. Amerika membela bangsanya, India membela bangsa mereka sendiri dan kita wajib membela bangsa kita sendiri.

Ancaman terbesar Indonesia saat ini selain dari ekonomi adalah polarisasi bangsa yang berasal dari dalam negara kita sendiri. Ujaran-ujaran kebencian di dunia maya yang begitu memperkeruh suasana, usaha-usaha untuk tidak mengakui Pancasila, ancaman radikalisme dan terorisme, serta keberagaman Indonesia adalah contoh nyata bagaimana  kita harus berjuang mati-matian untuk tetap menjadi satu bangsa.

Menyongsong peringatan kemerdekaan kita, marilah kita sebagai bangsa yang disatukan di tengah perbedaan, mengisi dunia maya  dengan narasi-narasi sejuk dan mencintai tanah air kita yang kaya ini. Itu adalah kekuatan kita sebagai bangsa.

Biarlah AS memperkuat antariksa dengan pasukannya. Kita harus menjaga memperkuat kita sebagai bangsa yang berdaulat dengan kesejukan dan ujaran-ujaran yang mendamaikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun