Terkait dengan judul tulisan, kali ini saya ingin berbagi sedikit mengenai pengalaman saya belajar bahasa asing secara otodidak dan alasan saya merasa bahwa menguasai setidaknya satu bahasa asing itu penting. Khusus disini akan saya bahas mengenai perjalanan saya mempelajari bahasa Korea.
Dimulai saat saya naik kelas 11, hampir 99% teman-teman sekelas saya di kelas 10 memilih untuk masuk jurusan IPA, maka saya termasuk 1% -nya yang memilih banting setir ke Kelas Bahasa, maklum kelas yang saya masuki di kelas 10 itu termasuk ke kelas yang diarahkan untuk ke jurusan IPA, kenapa saya bisa masuk disitu juga saya tidak paham.Â
Kembali ke laptop, memang pada dasarnya saat kelas 10 saya menjadi lebih tertarik saat tiba mata pelajaran bahasa inggris dan bahasa jerman, beruntungnya saya juga memiliki orang tua yang mendukung apa yang menjadi pilihan anak-anaknya, alhasil saat di kelas bahasa ini lah saya mulai memupuk kecintaan saya pada bahasa asing, mulai dari bahasa Jerman, Jepang, bahkan sampai Sastra Arab.
Loh ? lalu dimana bahasa koreanya, nah saat di kelas bahasa inilah saya memiliki seorang teman yang juga menyukai dunia per-korea-an, tidak terkecuali di Kota saya - diujung timur Indonesia, Jayapura - demam korea dari drama, musik dan hal-hal berbau per-Korea-an sudah menyebar sampai disini, sayangnya saat itu sekitar tahun 2012, tidak banyak yang tahu untuk membaca aksara dan berbicara bahasa Korea, tapi teman saya ini dia sudah bisa membaca bahkan lancar berbicara, dan untuk saya dia menjadi panutan, bagaimana tidak dia mempelajari bahasa korea itu tanpa kursus, maklum tempat kursus bahasa inggris saja hanya tersedia di beberapa tempat saat itu dan tentunya masih mahal.
Dari situ, saya mulai memiliki niatan untuk belajar juga bahasa korea, cuman belum cukup untuk membuat saya sampai betul-betul melakukan aksi - hanya sekedar wacana - puncaknya saat saya ingin sekali memahami apa yang idola korea favorit saya katakan, pada saat itu belum banyak platform yang memudahkan kita menonton program televisi korea dengan subtitle bahasa indonesia, akhirnya saat kelas 3 disaat yang lain sibuk menyiapkan untuk ujian, saya pun sibuk juga menyiapkan ujian plus belajar bahasa Korea, mulanya dengan beli kamus bahasa korea dan memasang target dalam sebulan saya sudah harus menghafal 'alfabet' korea (Hangul).Â
Saran saya teman-teman wajib memasang target dan harus betul-betul berkomitmen, karena jika tidak, yah berarti itu rencana belajar bahasa apa pun itu hanya akan menjadi wacana belaka.Â
Dan buat teman-teman yang ingin belajar bahasa korea memang wajib tahu bentukan huruf korea (hangul) dan bunyinya seperti apa, karena tidak seperti alfabet bahasa Indonesia, mereka punya huruf sendiri dan bunyinya pun berbeda.Â
Nah setelah menghafal, saya pun mulai mendengar lagu-lagu kpop dan menonton drama dan film korea, pasti kalian pernah dengar juga kalimat seperti jika ingin bisa lancar bahasa inggris salah satu caranya yakni nonton film dan dengar lagu berbahasa inggris, sama halnya dengan bahasa korea. Dan memang sudah saya praktekkan sendiri.
Alhasil setelah saat dibangku kuliah, saya sudah bisa setidaknya nonton drama/film tanpa subtitle ataupun saat menonton running man tanpa subtitle, saat mereka tertawa saya pun mengerti topik apa yang mereka tertawakan.Â
Meskipun saya tidak mengatakan saya sudah sampai di level expert, karena saya rasa, khususnya dalam grammar, masih sangat kurang.Â