Mohon tunggu...
Kusno Haryanto
Kusno Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Apoteker yang Merdeka

Assessor Of Competency BNSP No.Reg.MET.000.003425 2013, Apoteker alumni ISTN Jakarta, Magister Farmasi Universitas Pancasila Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Trip

Menginap di Pulau Tidung, Dewa Home Stay Pilihannya

1 Oktober 2019   20:11 Diperbarui: 1 Oktober 2019   20:25 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini cerita perjalanan berulang saya ke Pulau Tidung yang berada dikawasan Kepulauan Seribu. Perjalanan dimulai dari rumah di kota Tangerang menunju dermaga di Pantai Marina Ancol dihari Minggu yang lalu.

Keluar jalan tol lalu memasuki gerbang pintu masuk Taman Impian Jaya Ancol dengan 2 penumpang dikenakan biaya 55K dan langsung menuju ke Dermaga pemberangkatan kapal yang menuju ke Pulau Tidung.

Suasana pada hari Minggu lalu ternyata benar -- benar padat hingga kesulitan dan membutuhkan waktu yang lama untuk memarkirkan kendaraan beroda empat ini. Saya mendapatkan tempat parkir di dermaga 8 dan harus berjalan sekitar 100 meter untuk menuju tempat penjualan tiket tujuan Pulau Tidung.

Sampai pertigaan persis didepan dermaga 15 ada beberapa marketing yang menanyakan tujuan perjalanan dan setelah menyebut Pulau Tidung sebagai tujuan maka dengan diantar seorang marketing yang berbadan tegap kami menuju ketempat pembelian tiket. Letaknya penjualan tiket ini agak tersembunyi dan rasanya tidak semua wisatawan yang ingin membeli tiket secara langsung tanpa dianter marketing akan kesulitan menemukan tempat ini.

Sebenarnya ditengah jalan sebelum memasuki gedung tempat penjualan tiket sang marketing memberhentikan langkahnya dan menerangkan berapa harga yang harus dibayar untuk perjalanan pulau pergi Marina Tidung yakni sebesar 300K untuk satu orang. Karena belum tahu kapan akan kembali maka saya memutuskan untuk membeli tiket sekali jalan saja dan untuk kembali ke Marina nanti akan membeli dari Pulau Tidung.

Saat memasuki gedung penjualan tiket lagi -- lagi sang marketing yang aktif menginfokan data diri saya kepada mbak yang bertugas melayani penjualan tiket. Setelah tiket didapat berupa kertas putih yang diprint yang berisi nama marketing, nama pemesan dan jumlah penumpang maka sang marketing kembali menjelaskan tata cara keberangkatan.

Dia memberitahu bahwa saya harus menunggu diruang tunggu dermaga nomor 17 dan kapal akan berangkat jam 8 setelah para nama yang tercantum dalam tiket diabsen untuk masuk kapal, begitu ujarnya. 

sumber dokumen pribadi
sumber dokumen pribadi
Benar saja tepat jam 8 lewat 15 menit para penumpang yang namanya tercantum dalam tiket sebagai pemesan dipanggil satu persatu dengan jumlah penumpang dan tujuannya untuk memasuki kapal. Kapal yang tersedia berukuran kecil dan diperkirakan hanya mempunyai daya tamping sekitar 70-80 penumpang yang dibagi 2 penempatan, diatas dan dibawah / didalam.

Setelah 15 menit dari pemanggilan kapal mulai bergerak meninggalkan dermaga. Setelah berjalan sekitar 40 menit sampailah kapal di Pulau Untung Jawa untuk menurunkan penumpang yang bertujuan kesini.

Hanya sekitar 10 menit kapal kembali bergerak dan kemudian sekitar 20 menit sudah sampai di Pulau Pari dan tidak menunggu lama kembali berjalan dan berhenti sebentar untuk menurunkan penumpang di Pulau Payung. Pulau Payung adalah pulau terakhir sebelum mencapai Pulau Tidung yang total waktu yang ditempuh dari Marina Ancol sekitar 1 jam dan 40 menit. 

sumner dokumen pribadi
sumner dokumen pribadi
Sesampai di Tidung kita akan dihadapkan pada pemandangan sejumlah sepeda yang terparkir persis disamping pintu keluar pelabuhan. Sepeda yang terparkir banyak itu tentu saja disediakan untuk disewa oleh pengunjung atau wisatawan.

Selain sepeda masyarakat sekitar pelabuhan juga menyewakan sepeda motor dengan biaya 150K untuk menginap dan 80K untuk setengah hari. Dengan menggunakan sepeda motor sewaan saya berbelok kanan dari pintu keluar pelabuhan dengan tujuan pusat keramaian Pulau Tidung yakni Jembatan Cinta.

Jembatan Cinta adalah sebuah jembatan yang dibangun untuk menghubungkan Pulau Tidung denga Pulau Tidung Kecil. Sepanjang jalan menuju Jembatan Cinta kita akan menemui dikiri kanan jalan banyak penginapan. Umumnya berukuran kecil dan lebih seperti kost -- kost an diseputar Jagakarsa di Jakarta. Sampai di Jembatan Cinta tak ada hal yang baru di Pulau Tidung sebenarnya. 

Dewa Home Stay
Dewa Home Stay
 Kekinian yang bisa dilihat di Pulau Tidung adalah air lautnya yang tampak lebih jernih dan sebuah penginapan yang bernama Dewa Home Stay yang terlihat sangat bersih dan anggun bila dibandingkan dengan penginapan lainnya.

Dewa Home Stay ternyata memiliki 3 lokasi yang semuanya berada dekat dengan Jembatan Cinta. Inilah penginapan yang mampu memanjakan tamu - tamunya sehingga tak heran home stay ini menjadi pilihan utama bagi wisatawan lokal dan mancanegara bila menginap di Pulau Tidung. 

Dewa Home Stay
Dewa Home Stay
Dewa Home Stay memang berbeda dengan penginapan lainnya karena manajemen Dewa Home Stay diam -- diam mencontek dari beberapa penginapan backpacker yang ada sekitar jalan Popies di Pantai Kuta Denpasar Bali sehingga Dewa Home Stay mempunyai perbedaan yang mencolok bila dibandingkan dengan penginapan disekitarnya.

Tidak itu saja manajemen Dewa Home Stay juga mendapat bimbingan teknis dari sebuah sekolah perhotelan di kota Tangerang. Itu semua dimaksudkan agar pelayanan dari Dewa Home Stay terus meningkat. 

Dewa Home Stay
Dewa Home Stay
Hal yang baru lainnya di Pulau Tidung adalah telah dibukanya JakGrosir yang peresmiannya dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta. JakGrosir terletak di Pulau Tidung Kecil dan dapat ditempuh melalui Jembatan Cinta.

Cara pulang dari Pulau Tidung untuk kembali ke dermaga Marina Ancol dapat memesan atau membeli tiket dengan cara manual, dimana calon penumpang membayar rupiah yang sama untuk pemberangkatan kapal jam 15.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun