Hiruk pikuk keramaian hari Natal di tanggal 25 Desember yang dirayakan di Indonesia selalu mengundang berita yang itu-itu saja dari tahun ke tahun, terlebih pasca-gelaran Pilkada Jakarta lalu. Natal yang sejatinya membawa pesan kedamaian justru terus saja dibumbui dengan kepongahan segelintir anak manusia (jika benar anak manusia) yang jika ditelusuri berasal dari kelompok-kelompok itu saja.
Mereka yang sebenarnya tidak paham dengan makna Natal itu selalu ribut dengan jargon untuk mengingatkan sesama kawannya atau yang mereka sebut sebagai saudara seiman untuk tidak memberi ucapan selamat Natal kepada mereka yang merayakannya.
Tidak hanya sampai di situ, mereka pun kerap menambahi bumbu yang sudah salah racik itu dengan penyedap rasa lain seperti membuat spanduk-spanduk atau baliho yang menguatkan cita rasa yang salah pada bumbu yang sudah salah racik itu.Â
Yang teranyar adalah bagaimana baliho besar yang kemarin beredar di kota Cilacap yang bertuliskan kalimat tendensius dari klaim sepihak tentang agama Yesus. Pada Baliho itu terbaca jelas tulisan besar dengan kalimat "I LOVE JESUS BECAUSE JESUS IS MOSLEM". Untung saja baliho dengan tulisan yang provokatif ini tidak ditanggapi berlebihan oleh umat Kristiani.Â
![sumber kaskus](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/28/kaskus-5c2631ac43322f38a94141d8.png?t=o&v=770)
Nasib sial sepertinya mendera calon Presiden yang disebut-sebut hasil Ijtima ulama yang didukung oleh beberapa partai Allah ini, yakni Prabowo Subianto. Bagaimana tidak, dirinya yang sudah kadung diangkat dan disebut sebagai calon Presiden pilihan Allah ini ternyata berlatar belakang keluarga yang memeluk agama Kristen.
Kemarin beredar video yang memperlihatkan Prabowo sedang berjoget gembira dalam suasana Natal di keluarga besarnya. Meski kemudian video itu dihapus tapi khalayak sudah banyak yang menyimpan dan lalu men-share video jogetnya Prabowo.
Bantahan demi bantahan terhadap Prabowo yang kini diduga beragama Kristen itu membuat semakin ramai pergunjingan tentang apa sebenarnya agama mantan Danjen Kopassus itu. Menjadi tanya besar mengapa kelompok para pendukung Prabowo yang selama ini dikenal selalu memainkan isu agama tidak mengeluarkan pendapatnya tentang jogetnya Prabowo di acara Natal keluarganya.
Nama-nama seperti Amien Rais, Mardani Ali Sera, Felix Siauw, Eggi Sudjana, Tengku Zulkarnaen, sampai Rizieq Shihab juga Neno Warisman dkk tidak satupun dari mereka yang mengeluarkan pernyataan tentang jogetnya Prabowo.Â
![sumber geotimes](https://assets.kompasiana.com/items/album/2018/12/28/geotimes-5c262f9baeebe126a73c30b5.jpg?t=o&v=770)
Kembali kepada baliho di Cilacap yang provokatif itu. Sebenarnya jika kita sedikit menengok ke belakang pemasangan baliho yang bersifat provokatif bukan sekali ini terjadi. Pada kegiatan tradisi syukuran laut beberapa bulan lalu pun, masih di Cilacap banyak beradar baliho yang melarang kegiatan itu dan lagi-lagi dikaitkan dengan isu agama.