Mohon tunggu...
Kusno Haryanto
Kusno Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Apoteker yang Merdeka

Assessor Of Competency BNSP No.Reg.MET.000.003425 2013, Apoteker alumni ISTN Jakarta, Magister Farmasi Universitas Pancasila Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Perlukah Memakai Sandal Kesehatan di Dalam Rumah?

15 September 2017   06:51 Diperbarui: 15 September 2017   07:19 1624
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mau sehat? Perluin dong melakukan check up sekali setahun. Begitu biasanya anjuran atau saran dokter kepada pasien yang sedang merasa tidak enak badan. Check up memang benar diperlukan untuk mengetahui atau meminimalisir resiko dari segala bentuk penyakit yang tiba - tiba akan datang atau sudah datang kepada tubuh seseorang tanpa diketahui. 

Pilihan melakukan check up sekali dalam setahun tentunya lebih banyak keuntungannya walau mungkin bagi sebagian orang biaya untuk melakukan check up masih tergolong relatif mahal. Penyakit sendiri yang dalam pengertian sederhana dapat didefinisikan sebagai bentuk ketidakseimbangan antara host, agent dan environment itu memang bisa datang kapan saja dan lalu sembunyi tidak keluar untuk nanti akan muncul lagi disaat kondisi tubuh sedang kelelahan.

Iklan - iklan promo yang begitu pesat disertai dengan mulai tumbuhnya rasa sadar diri bahwa kesehatan adalah hal yang penting menjadi alasan utama mengapa akhirnya paket - paket medical check up diberbagai rumah sakit terkesan laris manis. Medical check up sejatinya hanyalah untuk orang sehat bukan untuk orang yang tidak sehat atau orang yang sedang menderita satu atau dua penyakit karena memang tujuan akhir dari program medical check up adalah untuk mengetahui apakah ada kelainan kesehatan dari orang yang mengikuti check up tersebut. Entahlah apakah kegiatan melakukan medical check up merupakan bagian dari pelayanan kesehatan bidang preventif atau bukan sebab upaya pelayanan kesehatan dibidang promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif biasanya diupayakan untuk berbiaya murah dan terjangkau.

Bicara tentang preventif adalah berbicara tentang suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit. Contoh sederhana upaya preventif semisal menguras bak mandi seminggu sekali, mengubur botol - botol kosong yang tidak terpakai sampai membersihkan saluran air diselokan adalah bagian sederhana dari upaya preventif yang bisa dilakukan setiap orang sebagai upaya pencegahan perkembangbiakan nyamuk penyebab demam berdarah, ini tidak berbiaya dan seandainya berbiaya tentu jauh lebih murah dari biaya medical check up. 

Lalu bagaimana dengan iklan - iklan sandal kesehatan yang menyertakan testimoni beberapa orang yang katanya berhasil sembuh dari penyakitnya setelah sekian lama menggunakan sandal kesehatan itu serta berhasil juga mencegah berbagai penyakit setelah menggunakan sandal itu. Apakah penggunaan sandal kesehatan termasuk upaya preventif atau kuratif. Kuratif sendiri dapat didefiniskan sebagai suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk penyembuhan suatu penyakit.

Dalam upaya pengobatan ada dikenal dua istilah yakni pengobatan farmakologi dan pengobatan non farmakologi. Dimana secara singkat pengobatan farmakologi adalah pengobatan yang menggunakan obat sedangkan pengobatan non farmakologi adalah pengobatan yang tidak menggunakan obat. Obat sendiri lagi - lagi dalam pengertian yang sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu bahan atau campuran bahan yang digunakan untuk mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan. 

Berkenaan dengan sandal kesehatan yang sering diiklankan di televisi itu tentunya terus menjadi pertanyaan bagi sebagian orang apakah sandal kesehatan masuk kedalam hal yang dikategorikan sebagai obat tradisional? Menggunakan sandal kesehatan yang selalu disebut sebagai metode penyembuhan diri sendiri mestinya tidak serta merta dianggap benar karena penggunaan sandal kesehatan yang biasanya berbentuk tonjolan - tonjolan keras pada tempat yang akan diinjak oleh kaki untuk waktu yang lama pasti akan menimbulkan efek yang tidak biasa bila dibandingkan bila menggunakan sandal yang beralur datar dan lembut saat diinjak oleh kaki. 

Tonjolan - tonjolan yang keras yang terdapat di sandal - sandal kesehatan bisa jadi dapat menyebabkan iritasi bagi kulit ditelapak kaki apabila digunakan dalam jumlah waktu tertentu. Hal inilah yang mungkin justru menggunakan sandal kesehatan dirumah akan menjadi sesuatu yang membahayakan bagi penggunanya. Telapak kaki sudah diciptakan oleh yang maha kuasa sebagai tempat yang sangat sensitif, disitu banyak sekali saraf yang bukan tidak mungkin dapat menjadi pencetus terjadinya saraf kejepit atau yang didunia medis dikenal sebagai HNP atau hernia nucleus pulposus yang bisa saja terjadi karena tertekan dengan tonjolan - tonjolan keras di sandal yang dipakai.

Nah lho, apakah benar justru menggunakan sandal kesehatan dapat menimbulkan iritasi pada telapak kaki atau yang lebih berat justru menjadi pemicu saraf kejepit tentunya diperlukan data penelitian yang lebih lengkap dan menyeluruh. Tetapi tentunya dengan logika yang sederhana bahwa telapak kaki kita membutuhkan istirahat yang cukup setelah seharian berada diluar rumah dan rasanya kita tidak perlu lagi membutuhkan sandal yang mempunyai tonjolan - tonjolan keras yang dapat menekan telapak kaki dengan beban seberat badan kita setiap harinya justru disaat kita sedang ingin berisirahat dirumah. 

Berolahraga dengan berjalan kaki atau berlari dipagi hari secara rutin tentu menjadi pilihan tepat untuk menjalani hidup sehat tanpa keinginan untuk menggunakan sandal kesehatan saat kita beristirahat dirumah.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun