Masih teringat masa Sekolah Dasar, kami berempat Kus, Nirwan, Yani, Rina selalu bermain bersama baik disekolah maupun dirumah, walaupun kami berempat rumahnya jauh tidak ada yang dekat, Â apalagi hari Sabtu tiba, kami sepakat bergiliran di mana kita akan berkumpul.
Kadang kita bertemu di rumah Rina, di perumahan Argopuro kita bermain peran, bermain boneka sebagai anaknya, memasak seakan sebagai ibu yang lagi asyik menyiapkan makan untuk anak anaknya, ada yang berperan sebagai ibu guru yang mengajarkan menyanyi, semua itu sangat menyenangkan, jika hari minggu tiba kita bermain sepeda keliling dari rumah Rina , Yani, Nirwan dan terakhir di rumah Kus. kami berempat berlatar belakang yang berbeda beda, Nirwan bapaknya sebagai polisi, Yani bapaknya kepala Meteorologi Geofisika, Rina bapaknya kepala Bea Cukai, sedangkan Kus anak seorang guru.
Kami berempat selalu suka ria bersama, sampai tiba waktu kami ujian sekolah dan kami semua lulus dengan nilai  sangat memuaskan, kami memilih Sekolah menengah sesuai keinginan, ternyata hanya Kus yang masuk SMP N I sementara mereka bertiga memilih SMPN II, awalnya kami masih rutin bermain bersama, ternyata tugas sekolah dan kegiatan  kurikuler yang kita ikuti membuat kita jarang bertemu, hanya sebulan sekali kita tetap bermain bersama namun ternyata di semester 2 Yani ikut bapaknya yang berpindah tugas ke Pulau Dewata Bali. sehingga kami hanya tinggal bertiga.
Setelah Yani tinggal di Bali kami hanya bermain bertiga, kami tetap menggunakan hari minggu untuk saling berkunjung dengan menggunakan sepeda dan kadang duduk duduk di rumah, sesekali kami terima sepucuk surat dari Yani yang kita baca bersama sama. selama dua tahun kami berpisah dengan Yani, ternyata kami menerima berita kalau Yani akan kembali ke tempat kita, tentu kami bertiga senang bukan main, kami selalu menunggu waktu yang dijanjikan, ternyata benar usai ujian SMP kami bertemu dengan Yani kembali.
Kami ternyata lolos masuk SMA yang sama sehingga kami kembali  sekolah  di tempat yang sama, setelah di SMA kita sudah menginjak dewasa tentu berbeda dengan semasa SMP, kami berempat mempunyai teman akrab  yang lainnya, kami sudah mulai menentukan arah cita cita kita, dan pastinya kita akan berpisah, masa putih abu abu ini tentu masa yang tak terlupakan, karena masa yang paling indah bagi semua yang melewati masa itu.
kita suka dijodoh jodohkan, kadang kita juga kesal karena keusilan dari mereka, tapi serunya juga di situ karena canda tawanya yang membuat kami semakin akrab, sebenarnya kami berempat berbeda jurusan Yani dan Nirwan di IPA, sementara Kus dan Rina di IPS, tapi kami selalu berempat.
Tak terasa kami sudah di ujung masa lepas dari SMA, kami benar benar sedih, dan terharu kami harus meninggalkan sekolah dan berpisah dengan semua teman di SMA untuk meneruskan apa yang di cita citakan, perpisahan itu benar benar terjadi, awalnya kami hanya mengetahui Yani Kuliah di Yogyakarta, Nirwan di UNSUD, Rina ke Semarang, dan kus ke IKIP.
itulah awal dari perpisahan kami, karena tak pernah lagi bertemu, namun di tahun ke empat terdengar Rina menikah dengan teman kuliahnya, dan kus sudah berada di Jakarta ikut suaminya, sementara Yani dan Nirwan tak berkabar, delapan tahun tanpa ada berita , saat itu kus cuti bersama keluarga pulang kampung, dan adik bercerita kalau dia menjadi cucuk lampah saat Yani menikah, sontak kus ingin dengar cerita selanjutnya, setelah adiknya selesai bercerita, kus masuk kamar tidur ingin rasanya cepat pagi tuk bisa bertemu Yani, Esoknya Kus mengayuh sepeda untuk menemui Yani di rumahnya sembari membawa kado.
Sesampainya di rumahnya ibu waluyo membukakan pintu dan terkejut melihat aku yang sudah berdiri di depan pintu langsung di suruh masuk dan duduk di ruang tamu, dan ibu Waluyo memberiku secangkir teh, tak lama Yani keluar dari kamar betapa kaget senang tak karuan kami berpelukan seakan tak mau terlepas untuk melepas kerinduan yang sungguh lama terpendam.
Akhirnya kami bercerita saling melepas kerinduan selama delapan tahun lebih, kus yang dulu berbeda dengan yang saat bertemu dengan Yani karena Kus sudah punya tiga anak, sementara Yani baru membangun rumah tangga, Yani bertanya kok kus tahu kalau  Yani di rumah dan baru menikah, ceritalah kus kalau kus adiknya Dido yang meminta tolong memintakan foto ke Yani karena Dido menjadi cucuk lampah, sungguh Yani tak menyangka akhirnya membuka album pernikahannya, satu persatu dibuka  tepat di lembar ke lima di situlah kus cerita ini Dido, Yani tentu tidak menyangka kalau itu adik dari sahabatnya, akhirnya foto itu dilepas satu untuk Dido.
selama tiga jam kus bersama Yani melepaskan kerinduan, akhirnya kus berpamitan karena sudah cukup lama bertamu, Yani berjanji mau ke rumah Kus, Benar saja keesokan hari Yani datang ke rumah Kus dengan membawa oleh oleh untuk Dido, sambil bertanya kenapa kamu tidak ngomong kalau kamu Dido adiknya Kus, Dido hanya senyum, dan mengucapkan  terima kasih lalu pergi, Yani melanjutkan cerita kalau minggu depan dia akan tinggal di Riau, karena harus meneruskan kerja dan suaminya kebetulan satu kantor dengan suaminya,