Organisasi Kerjasama islam (OKI), sebagai jawaban dari polemic permasalahan di Negara Islam
Organisasi Kerjasama Islam (OKI). OKI merupakan organisasi internsaional terbesar kedua setelah Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). OKI merupasan salah satu kekuatan besar Negara-Negara Islam di kancah Politik Global. Sejak puluhan tahun eksis, OKI menampakkan banyak kemajuan pesat, ditandai dengan adanya badan-badan OKI yang lebih sistematis dan beranekaragam serta kemajuan para anggota secara individu. Perkembangan OKI sendiri tidak luput dari hambatan dan juga tantangan yang ada. Hambatan dan tantangan yang hadir dari eksternal maupun internal menjadikan OKI harus lebih survive dalam pentas politik Internasional.
Pada awal pembentukannya organisasi ini lebih menekankan fungsi dan tujuannya pada masalah politik, terutama masalah palestina. Kemudian pada pertemuan KTT ke-10 telah di sepakati bahwa OKI akan memulai upaya konkret dalam merestrukturisasi sekretariat OKI terutama pada empat aspek yaitu, perampingan struktur, metodologi, peningkatan kemampuan keuangan, dan sumber daya manusia. Hal ini dilakukan agar OKI dapat menjadi organisasi yang mampu menjawab berbagai tantangan yang mengemuka baik di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan antar negara-negara muslim di seluruh dunia
- Memperkuat Solidaritas diantara negara anggota yaitu Kerja sama bidang politik, sosial, budaya dan iptek, Perjuangan umat muslim untuk melindungi kehormatan kemerdekaan dan hak-haknya.
- Aksi bersama untuk melindungi tempat-tempat suci umat Islam
- Memberi semangat dan dukungan kepada rakyat Palestina dalam memperjuangkan haknya dan kebebasan mendiami daerahnya.
- Bekerjasama untuk menentang deskriminasi rasial dan segala bentuk penjajahan. 4.
- Menciptakan suasana yang menguntungkan dan saling pengertian diantara negara anggota dan negara-negara lain.
OKI mempunyai peran yang sangat signifikan di berbagai bidang, seperti halnya perang peran OKI di bidang sosial dan budaya yaitu, dengan terbentuknya badan-badan subsider yang menangani masalah pendidikan, Ilmu pengatahuan dan teknologi, hukum, dan kebudayaan. Tidak dapat kita pungkiri OKI mempunyai peran yang sangat besar dalam Diplomasi antar Negara-Negara Islam, seperti halnya terhadap permasalahan yang terjadi di Thailand selatan dan konflik muslim-melayu.
Dalam suatu organisasi pasti tidak terlepas dari tantangan. Begitupula dengan OKI, dalam mencapai tujuannya OKI harus menghadapi tantangan yang sangat beragam. Salah satunya adalah dalam sistem politik dan pemerintahan serta tingkat stabilitas politik dan ekonomi yang berbeda di setiap negara anggota. Perbedaan tingkat stabilitas ekonomi dan politik yang di hadapi oleh setiap negara anggota OKI membuat negara anggota mengalami ketergantungan ekonomi dan keuangan yang tinggi dan menjadikannya rentang terhadap kebijakan luar negeri EROPA dan AS.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H