Mohon tunggu...
kusnia
kusnia Mohon Tunggu... -

My name is kusnia, mahasiswi UIN Sunan Kalijaga jurusan Ilmu Komunikasi Fishum, nama ayah H.Mataji Dan ibu Hj.Siti Aisyah, anak kedua dari 3 bersaudara. Dan saya sendiri kembar ... Alhamdulillah, cukup dulu ya deskripsinya 😀😀😀

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Karawitan

4 Desember 2015   09:50 Diperbarui: 4 Desember 2015   10:15 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Kesenian adalah suatu yang dimiliki setiap daerah di indonesia terutamannya. Di Yogyakarta contohnya yaitu SMK Negeri 5 Yogyakarta adalah Perguruan Seni Rupa Menengah Atas “Prabangkara” yangdidirikan tahun 1952, oleh pemerintah dengan SK Menteri Muda tahun 1953 dinegerikan menjadi SGAN III. Karena tuntunan jaman pada pada tahun 1959 diubah menjadi Sekolah  Menggambar dan Pekerjaan Tangan (SMPT), dalam perkembangannya tanggal 29 Agustus 1964 diubah menjadi Sekolah Pembangunan Industri Kerajinan Negara (SPIK), setelah 11 tahun berkarya, tanggal 31 Desember 1975 nama sekolah diubah menjadi Sekolah Menengan Industri Kerajinan (SMIK) dan mulai tahun 1997 sampai sekarang menjadi SMKN5Yogyakarta.

SMKN 5 yogyakarta menjadi satu-satunya sekolah kerajinan yang ada dikota yogyakarta, dengan 7 program keahlian yang ada,siswa yang masuk setelah mengikuti seleksi akan langsung ditentukan jurusan mana yang harus diambilnya sesuai dengan nilai kelulusan yang ada. 7 program keahlian yang ada diantaranya Animasi, Desain Komunikasi Visual, Kria Tekstil, Kria Kulit, Kria Kramik, Kria Logam dan Kria Kayu, dan ke 7 program keahlian ini semuanya terakreditasi A.

Selain 7 program keahlian yang diajarkan, SMKN 5 Yogyakarta juga memiliki berbagai ekstra kurikuler untuk para siswa-siswinya, ada dibidang Olahraga, Bahasa, KIR, dan Kesenian. Untuk kesenian sendiri karawitan adalah eskul yang wajib diikuti oleh semua siswa-siswi SMKN 5 Yogyakarta dengan jadwal yang telah ditentukan oleh sekolah untuk tiap-tiap kelasnya.

Karawitan menjadi eskul wajib bagi siswa-siswi SMKN 5 Yogyakarta  adalah sebagai wujud untuk menyokong keistimewaan Yogyakarta, dengan mendatangkan guru karawitan dari luar sekolah siswa-siswi diharapkan mampu melestarikan budaya yang ada.“ Untuk minat para siswa-siswi pada karawitan sendiri lumayan banyak,

Cuma yang susah adalah mencari gurunya, kalo ada baru beberapa bulan sudah pindah,”  Ujar bagian Humasnya. Jadi minat dari siswannya memang banyak akan tetapi guru pengajarnya yang tidak ada padahal karawitan adalah tempat untuk para siswa unjuk bakatnya. Hal itu yang menjadi ciri khas sekolah tersebut. Hal tersebut juga dapat menjadi contoh untuk sekolah lain-lainnya. Lulusan dari sekolah ini juga macam-macam . mulai dari melanjutkan ke perguruan tinggi sampai menjadi seoran pendesain , pengusaha. Pengajar dan masih banyak lainnya. Yang intinnya lulusan dari sekolah ini gak bakal mati walaupun ada seorang bilang “

mau jadi apa setelah sekolah dari situ” jangan salah karena lulusan dari sini sudah banyak yang sukses , tutur seorang guru disana. Beda dengan sekolah menengah yang lainnya disini lebih ke kejuruannya jadi siswa dituntut untuk bisa berkreatifitas. Dan bedannya dengan sekolah lainnya adalah ada praktek kerjannya dan berhubungan dengan perusahaan-perusahaan tertentu sesuai dengan jurusannya.

Atau juga tidak sesuai jurusannya juga bisa karena disana kita tidak hanya terfokus satu jurusan saja akan tetapi disana kalau kita mengambil satu jurusan tetap saja kita dapat mempelajari yang lain akan tetapi tetap dominan sesuai jurusannya. Hanya saja materi tambahan. Tujuan materi tambahannya adalah supaya murid tersebut mempunya banyak skill di bidang apa saja yang termasuk seni dan kreatifitas lainnya.

Jadi sekolah dimana saja sama. Disini kita dapat mempelajari berbagai hal terutama kita mengetahui tentang karawitan, lulusan dari sana menjadi apa. Yang pasti kita harus belajar. Intinya sekolah dimana saja sama. Kembali ke awal, karawitan ni termasuk aset bangsa yang harus dijaga kelestariannya agar tidak diambil oleh negara lain. Jadi tugas negara harus menjadikan kesenian, tradisi/kebiasaan dijadikan hak paten yang tidak dapat diaku-akui negara lain.  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun