Mohon tunggu...
Kusnandar Eko
Kusnandar Eko Mohon Tunggu... Dosen - Guru SMAIT Granada Tangerang - Dosen Universitas Tangerang Raya - Guru Privat

Saya mencintai dunia pendidikan Hobi travelling dan touring Gemar berorganisasi Memiliki prinsip Family is very important Motto : Man Jadda Wa Jadda خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rizal Ramli, "Oposisi Dalam Pusaran Istana"

3 Januari 2024   10:02 Diperbarui: 3 Januari 2024   10:08 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rizal Ramli : Oposisi Dalam Pusaran Istana

Oleh : Kusnandar

Guru SMAIT Granada Tangerang -- Dosen Universitas Tangerang Raya

Siapa yang tidak mengenal Rizal Ramli. Salah satu anak negeri yang cerdas dan berjasa bagi Indonesia. Beliau seorang ekonom handal di negeri ini yang banyak memberikan sumbangsih besar bagi hadirnya kebijakan perekonomian Indonesia.

Kiprahnya dalam mempengaruhi perekonomian bangsa dimulai dengan mendirikan lembaga think-tank bernama ECONIT Advisory Group. Lembaga tersebut kerap menyampaikan kritik terhadap kebijakan ekonomi di pemerintahan orde baru.

Setelah keruntuhan pemerintahan orde baru beliau memulai karir sebagai pejabat publik dengan bergabung sebagai Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) di tahun 2000. Karirnya makin cemerlang setelah dipercaya oleh presiden RI ke- 4 KH. Abdurrahman Wahid sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri. Tidak berhenti disitu Pada 2015, Presiden Joko Widodo menunjuk Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya.

Meskipun beliau merupakan bagian dari pemerintah, namun beliau tetap seorang ekonom yang kerap menjadi oposisi di dalam pusaran istana. Beliau selalu menyerang kebijakan -- kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Dengan jurus ala "Rajawali Ngepret", Rizal tidak ragu-ragu mengkritik dari dalam tubuh pemerintahan. Beberapa "kritik tajam setajam silet" ia layangkan terhadap rencana pembelian pesawat Garuda dalam jumlah yang besar. Ia juga pernah mengkritik rencana pembangunan proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt , yang disebutnya tidak rasional dan dan mengatakan rencana itu merupakan proyek ambisius Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Ia juga sering mengkritik kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani. Ia pernah mengkritik kewajiban untuk memasukkan ponsel dalam laporan SPT hingga utang pemerintah yang terus melonjak. Salah satu kritik terakhir yang disampaikan Rizal Ramli yakni terkait politik dinasti. Kritik itu ia sampaikan pada 8 November 2023 di akun X (dulu Twitter) pribadinya.

Namun perlu kita garis bawahi apapun kritikan yang beliau lakukan sesungguhnya adalah untuk kebaikan bangsa Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun