Mohon tunggu...
Kusnandar Eko
Kusnandar Eko Mohon Tunggu... Dosen - Guru SMAIT Granada Tangerang - Dosen Universitas Tangerang Raya - Guru Privat

Saya mencintai dunia pendidikan Hobi travelling dan touring Gemar berorganisasi Memiliki prinsip Family is very important Motto : Man Jadda Wa Jadda خَيْرُ الناسِ أَنفَعُهُم لِلنَّاسِ “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Problem Based Learning: Model Terbaik Meningkatkan Kemampuan High Order Thinking Skill (HOTS) Peserta Didik

29 Desember 2023   20:34 Diperbarui: 29 Desember 2023   20:54 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Problem Based Learning : Model Terbaik Meningkatkan Kemampuan High Order Thinking Skill (HOTS) Peserta Didik

Oleh: Kusnandar 

(Guru SMAIT Granada Tangerang – Dosen Universitas Tangerang Raya)

Berdasarkan laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) merilis hasil studi PISA 2022, pada Selasa (5/12). Hasil PISA 2022 menunjukkan peringkat hasil belajar literasi Indonesia naik 5 sampai 6 posisi dibanding PISA 2018. 

Peningkatan ini merupakan capaian paling tinggi secara peringkat (persentil) sepanjang sejarah Indonesia mengikuti PISA (Siaran Pers Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor: 697/sipers/A6/XII/2023 (kemdikbud.go.id)

Meningkatnya peringkat hasil belajar literasi Indonesia tentunya bukanlah hal yang mudah atau terjadi begitu saja tanpa adanya usaha dan dukungan dari berbagai pihak terutama guru dan murid. 

Mendikbudristek dalam paparannya mengutarakan bahwa relatif kecilnya learning loss mencerminkan ketangguhan para guru yang didukung berbagai program penanganan pandemi dari Kemendikbudristek. Alasan pertama berkaitan dengan akses daring. “Bantuan kuota internet diberikan pada lebih dari 25 juta murid dan 1,7 juta guru agar dapat mengakses materi dan melaksanakan pembelajaran secara daring,” tutur Nadiem. 

Faktor lain yang mendorong naiknya peringkat Indonesia pada PISA 2022 adalah pelatihan guru yang disediakan oleh Kemendikbudristek melalui Platform Merdeka Mengajar disertai adanya materi pembelajaran secara daring dan hibrida (hybrid) serta didukung oleh Kurikulum Merdeka yang mendukung guru melakukan asesmen diagnostik dan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan tiap murid. Buku-buku teks Kurikulum Merdeka juga memuat lebih banyak aktivitas yang dirancang mengasah daya nalar.

Namun tentunya kita akan berpikir bagaimana untuk mengasah daya nalar peserta didik, tentunya diperlukan formulasi yang tepat dalam penerapannya. Sehingga disinilah guru perlu memilih formulasi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis atau istilah kerennya high order thinking skil (HOTS).

Mengapa harus HOTS, apa sih HOTS itu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun