Mohon tunggu...
kusnady susilo
kusnady susilo Mohon Tunggu... -

seorang pengelana yang mencari 'kebenaran' di dunia nyata dan di dunia maya ...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Aku Tidak Mau Bohong Lagi !!!

20 Februari 2010   08:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Ada seorang anak berusia belasan tahun yang tinggal jauh di pedalaman dan tidak memiliki tetangga. Tak heran bila sang anak sangat senang bila ada kesempatan pergi ke kota untuk mengunjungi teman atau menonton bioskop. Suatu hari, ayah meminta sang anak untuk mengantarkan beliau ke kota untuk menghadiri konferensi sehari penuh. Dan, sang anak sangat gembira dengan kesempatan itu. Tahu bahwa sang anak akan pergi ke kota, ibu memberikan daftar belanjaan yang ia perlukan. Selain itu, ayah juga meminta saya untuk mengerjakan beberapa pekerjaan yang lama tertunda, seperti memperbaiki mobil di bengkel.

Pagi itu, setiba di tempat konferensi, ayah berkata, "Ayah tunggu kau di sini jam 5 sore. Lalu kita akan pulang ke rumah bersama-sama." Segera saja sang anak menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh ibu dan ayahnya. Kemudian, dia pergi ke bioskop menonton film my-name-is-khan. Sebuah film yang menceritakan tentang kebaikan dan toleransi beragama.

Saking asyiknya menonton film, sang anak lupa akan waktu. Begitu melihat jam menunjukkan pukul 17:30, langsung dia berlari menuju bengkel mobil dan terburu-buru menjemput ayah yang sudah menunggu saya. Saat itu sudah hampir pukul 18:00. Dengan gelisah ayah menanyai saya, "Kenapa kau terlambat?"

Sang anak sangat malu untuk mengakui bahwa dia menonton film "My Name is Khan" sehingga menjawab, "Tadi, mobilnya belum siap sehingga saya harus menunggu." Padahal, ternyata tanpa sepengetahuan saya, ayah telah menelepon bengkel mobil itu. Dan, kini ayah tahu kalau sang anak berbohong.

Lalu sang ayah berkata, "Ada sesuatu yang salah dalam diri ayah membesarkanmu sehingga kamu tidak memiliki keberanian untuk menceritakan kebenaran pada ayah. Untuk menghukum kesalahan ayah ini, ayah akan pulang ke rumah dengan berjalan kaki sepanjang belasan kilometer dan memikirkannya baik-baik."

Lalu sang ayah mulai berjalan kaki. Sang anak tidak bisa meninggalkan ayahnya, maka dia mengendarai mobil pelan-pelan di belakang sang ayah. Sepanjang perjalanan, sang anak menitikkan air mata melihat penderitaan yang dialami oleh ayah hanya karena kebohongan bodoh yang dilakukannya. Sejak saat itu sang anak bersumpah : "Saya tidak akan berbohong lagi selama sisa hidupku ini".

Betapa mahalnya harga sebuah kebohongan yang harus ditebus oleh ayahnya. Terkadang kata-kata "Kamu sudah berani berbohong kepada ayah" sudah tidak mempan lagi untuk zaman sekarang. Sang anak berjanji untuk tidak bohong hanya untuk sesaat, tetapi di lain waktu mengulangi kesalahan yang sama (berbohong lagi). Semoga artikel ini bermanfaat. Salam kompasiana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun