Mohon tunggu...
kusnady susilo
kusnady susilo Mohon Tunggu... -

seorang pengelana yang mencari 'kebenaran' di dunia nyata dan di dunia maya ...

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Teruskan Kebaikan

16 Februari 2010   00:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:54 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada sebuah kisah tentang kebaikan hati manusia. Tersebutlah ada satu keluarga yang dalam perjalanan pulang ke rumah di malam yang dingin dan bersalju. Di tengah jalan, tiba-tiba mobil yang dikendarainya mogok. Tentu saja sang ayah menjadi bingung. Dari laci mobilnya, dikeluarkan catatan nama-nama teman dan relasinya. Sang ayah segera menghubungi nomor telpon yang ada. Tetapi rata-rata nomor yang dihubungi tidak aktif, dan kalaupun aktif dia mengatakan : "Maaf, tidak bisa membantu karena sudah malam dan hujan salju". Akhirnya, ada salah seorang temannya yang bersedia membantunya, tetapi meminta sang Ayah untuk menunggu sekitar satu jam. Saat sang teman datang, sang Ayah terkejut karena ternyata temannya datang dengan terseok-seok, menyeret langkah demi langkah. Ternyata temannya sekarang pincang. Sang teman bercerita bahwa dia sekarang bukan seorang montir lagi. Sejak kecelakaan beberapa tahun yang lalu, sang teman sudah pensiun dari pekerjaannya. Tetapi sang Ayah sepertinya sangat membutuhkan bantuannya, maka dia datang ke sini.

Di malam yang dingin dan bersalju, sang teman mulai mengotak-atik mobil sang Ayah. Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya mobil tersebut berhasil diperbaiki. Dalam hati sang Ayah berpikir pasti biaya yang diperlukan untuk perbaikan mobil ini sangat mahal, apalagi di malam hari dan cuaca dalam keadaan bersalju. Kemudian sang Ayah bertanya kepada temannya berapa biaya untuk kedatangan anda dan perbaikan atas mobil ini ? Jawaban temannya adalah : "Tidak ada yang harus anda bayar. Saya pernah mengalami hal yangg lebih buruk dari yang menimpa anda saat ini. 20 tahun yang lalu, waktu itu perang di Vietnam dan saya diselamatkan oleh teman saya. Berhari-hari dia mengobati luka saya, merawat dan membawakan makanan sampai aku sembuh. Sewaktu saya mengucapkan terima kasih dan apa yang dapat saya perbuat untuk membalas kebaikan anda, teman saya menjawab : Teruskan saja kebaikan ini pada orang lain".

Betapa indahnya hidup di dunia ini kalau kita sesama manusia selalu berbuat baik tanpa mengharapkan imbalan apa-apa, tetapi demi membalas kebaikan yang pernah kita terima dari orang lain dan begitu seterusnya menciptakan sebuah lingkaran kebaikan. Setiap orang lain yang kita tolong mengucapkan terima kasih dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk pertolongan kita, maka jawaban kita adalah "Teruskan kebaikan ini untuk orang lain ...". Mungkinkah hal ini bisa terwujud ???

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun