Sepakbola Indonesia: jalan di tempat atau mundur teratur? Kita semua pasti sudah tahu jawabnya.
Sepakbola haruslah mampu menjadi tontonan yg menarik bagi penggemarnya, mata pencaharian yg baik bagi orang2 yg langsung berkecimpung didalamnya, dan sesuai esensinya, juga menghasilkan manusia2 sportif yg bergerak didalamnya.
Tontonan menarik akan terjadi apabila klub2 yg main di dalam kompetisi tersebut mempunyai kemampuan yg tidak berbeda jauh, wasit yg memimpin pertandingan berlaku adil, tidak ada pengaturan skor, pemain bermain sportif yg tidak bermain kasar dan stadion tempat pertandingan yg nyaman serta aman.
Menjadi mata pencaharian yg baik bagi orang2 yg terlibat di dalamnya. Menguntungkan, hanya satu kata, menguntungkan! Dengan memiliki klub yg menguntungkan secara finansial, tentulah klub itu menjadi tumpuan bagi org2 yg terlibat di dalamnya. Supaya menjadi klub yg untung/laba, seharusnya klub dikelola secara profesional, jujur, mandiri dan terbuka, selayaknya sebuah entitas bisnis. Pemasukan klub melalui tiket, merchandise klub, sponsor, penyewaan lapangan, transfer pemain dll seharusnya di tatakelola dengan prinsip kehati2an dan kelayakan. Perlu management yg mumpuni untuk pengelolaan klub, tidak bisa dikelola dengan gaya preman pasar yg tak punya business-sense. Pembagian job-desk utk pekerja di dalam klub mutlak dilakukan. Semakin sehat suatu klub, semakin tinggi daya tariknya bagi penanam modal utk membenamkan modal mereka sehingga semakin banyak inovasi yg dapat dilakukan yg muaranya adalah semakin bertambahnya keuntungan klub tersebut.
klub sepakbola juga harus mampu menghasilkan insan-insan sportif krn itu merupakan esensi dilakukannya aktifitas ke-olahraga-an. Pembelajaran tata-tertib terhadap pengurus, pemain dan supporter adalah harga mati, yg tujuannya adalah mendukung keberadaan klub itu sendiri.
Masih banyak hal yg dapat dilakukan oleh sebuah klub profesional untuk berkembang dan itu memerlukan effort yg cukup besar serta keseriusan pengelolanya. Dari mulai pembibitan pemain, tata-kelola keuangan, tata-kelola operasional klub, tata-kelola asset klub (lapangan, pemain, official dll), dan marketing untuk menarik sponsor dan supporter.
Saya bermimpi melihat klub-klub sepakbola di Indonesia menjadi klub yg sehat, profesional, menjadi salah satu industry yg mendukung kemajuan indonesia dan juga menghasilkan insan-insan sportif yg bisa memberikan contoh kepada lingkungan di sekitarnya.
Salam optimis !
Cakung, 2 April 2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H