Mohon tunggu...
Sifabellazhaphyra
Sifabellazhaphyra Mohon Tunggu... Freelancer - First Step With Great Time

Hope world will be better

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menjadi Ceria Seutuhnya

17 November 2024   09:04 Diperbarui: 17 November 2024   09:05 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia senantiasa menginginkan adanya kebahagiaan dalam hidupnya, biasanya kebahagiaan tercermin melalui ekspresi dan karakter yang ceria. Menurut KBBI ceria merujuk pada sesuatu yang bersifat bersih, suci, murni atau wajah/air muka yang berseri-seri, bersinar, cerah. Biasanya orang akan mengira bahwa yang memiliki karakter ceria hanyalah orang yang ekstrovert. Namun, nyatanya ada juga yang berkepribadian introvert dengan MBTI INFP yang setia dan peduli pada orang lain, cenderung hidup di masa sekarang sekaligus berusaha hidup dalam dunia impiannya (liputan6.com). Maka, menjadi seseorang yang ceria tidak terbatas pada kepribadian tertentu, semua orang bisa ceria dengan cara-caranya tersendiri yang akan kita bahas berdasarkan pengamatan dari pengalaman penulis maupun dari pengetahuan yang didapat penulis, salah satunya dari drama Dear Hyeri yang baru-baru ini booming.

Drama ini menggambarkan tentang Joo Eun Ho yang memiliki pengalaman masa lalu di mana adik perempuannya yang sangat dekat dengannya hilang saat ikut perjalanan ke Hutan dalam acara perpisahan mahasiswa. Sebelumnya, sewaktu kecil pun, Joo Eun Ho hanya memiliki satu adik, yaitu Joo Hye Ri dan Ketika adiknya terluka, Eun Ho pun dapat merasakan sakitnya. Akhirnya dari sana, Joo Eun Ho mencoba melakukan apa yang diinginkan adiknya, lalu berlanjut dengan tanpa sadar Eun Ho memiliki kepribadian lain. Di sini sangat terasa bagaimana tidak bahagianya Eun Ho dengan berbagai dinamika kehidupan yang dialaminya, dia mengejar cinta yang sulit dimiliki dan juga karir yang enggan juga memberikan hasil seperti harapannya. Kemudian Hye Ri datang dengan cara yang tidak terduga dan mengaku lebih bahagia daripada Eun Ho.

Kita akan fokus pada karakter Hye Ri di semasa hidupnya, selama kuliah ada yang mengaku tidak pernah mengobrol sekali pun dengannya bahkan sampai lulus pun belum pernah. Temannya bisa dikatakan tidak ada selain kakaknya di rumah. Hye Ri suka bermain dengan kakaknya saja dan berdiam diri di rumah. Meski demikian, dunia kecil itu mampu membuatnya ahagia. Dunia yang terbatas dengan kesetiaannya itu sanggup membuatnya tersenyum lebar. Pada saat acara perpisahan mahasiswa pun, dia sangat bahagia Ketika melihat sesuatu yang bersinar. Seolah-olah Hye Ri mengatakan sesuatu kepada penonton bahwa kebahagiaan itu dekat dengan kita, banyak hal yang bisa kita nikmati dan syukuri selagi kita membuka mata pada dunia.

Manusia untuk bisa ceria, itu jelas tidak mudah, banyak hambatan utamanya dari eksternal bisa teman, keluarga, situasi yang menjengkelkan, lingkungan masyarakat yang suka menilai buruk, dsb. Namun, tak perlu jauh ke luar, dengan menggunakan hati kita untuk merasakan kebahagiaan itu sendiri. Mungkin terlalu ekstrem jika saya mengatakan kita bisa menciptakan kebahagiaan sendiri. Namun, sungguh kita punya freewill untuk memilih bahagia di tengah kondisi yang tidak mungkin. Sebenarnya kebahagiaan itu ada dalam setiap manusia, hanya saja ada yang mengakuinya dan tidak. Bisa jadi peribahasa kita adalah cerminan dari lingkungan akan hilang secara perlahan dengan kita melihat internal diri sendiri secara mendalam.

Jika kita mendapat perkataan buruk dari orang lain yang mendorong untuk bersedih hati, tidak apa-apa memang untuk merasakan sakit bahkan menangis. Akan tetapi, seberapa besar pengaruh perkataan mereka ada di tangan kita, saya juga melihat Hye Ri merepetisi afirmasi positifnya dengan kalimat "Saya bahagia" yang mungkin terkesan sederhana. Sama halnya dengan saat kita mendengar hal negatif dari mulut orang lain, bisa jadi cara membasminya pun juga dengan apa yang keluar dari mulut, yaitu yang bertentangan dengannya; hal positif.

Ketika kita tidak bahagia, maka deritalah yang akan kita panen sepanjang hayat. Maka seberapa urgent lagi pentingnya kebahagiaan kita? Cerialah, maka hari esok akan memeluk hangat. Cerialah karena apa pun yang di depan mata akan mengikuti arah pandangmu. Berbahagialah karena tak ada ekspresi yang lebih positif daripada rasa kebahagiaan yang tersebar. Tersenyumlah karena tak ada yang mengancammu untuk cemberut.

Sehingga cara menjadi ceria adalah temukan kebahagiaan dalam dirimu, mulai senyum baru, dengan sudut pandang positif, dan sebarkanlah kebahgiaanmu pada dunia yang mulai gelap akan bahagia ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Dewasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun