Manusia merupakan makhluk yang diciptakan Allah dengan sempurna, ialah lengkap dalam penyusunan sistem dan organnya. Namun, ada pandangan bahwa manusia itu makhluk yang lemah berdasarkan firman Allah berikut :
Â
"Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah'" (An Nisa: 28)
Namun, di sini ahli tafsir Al-Quthubi rahimahullah menjelaskan bahwa maksudnya adalah sifat laki-laki yang tidak kuat menahan godaan wanita.
Sehingga jelas bahwa manusia memang lemah jika dibandingkan dengan kekuatan Allah, Tuhan YME, salah satunya dengan Allah yang menciptakan wanita sebagai ujian bagi laki-laki. Sedang, yang kita bahas adalah manusia secara umum di antara makhluk lainnya.Â
Mungkin ada yang berpendapat bahwa binatang bisa mengalahkan manusia, misalnya nyamuk demam berdarah. Jika digigit, manusia bisa mati. Namun, lihat sekarang, bagaimana manusia berusaha bertahan dengan ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Ketahui bagaimana manusia menciptakan berbagai merk krim anti-nyamuk, obat nyamuk, bahan alami yang dapat digunakan untuk mengusir nyamuk, televisi ultrasonik pengusir nyamuk, berbagai jenis perangkap nyamuk elektronik, raket nyamuk, dan lain sebagainya seiring berkembangnya IPTEK.Â
Mari kita berpindah ke tumbuhan, adakah bukti bahwa tumbuhan bisa membunuh manusia? Ya, memang ada beberapa tanaman berbahaya seperti Water Hemlock. Namun, dilihat dari sariagri.id menyebutkan bahwa seluruh bagian tanaman ini mengandung alkaloid beracun yang bisa berakibat fatal walaupun mengonsumsinya sedikit saja srrta alkaloid ini dapat mempengaruhi transmisi impuls saraf ke otot yang membuat gagal bernafas. Bilamana kita hanya menyentuh tanaman ini saja dapat menyebabkan reaksi kulit. Nah, kembali lagi ke akal logika, bisakah kita menghindarinya? Apakah manusia tidak bisa berpikir untuk tidak memakan sesuatu yang berbahaya? Bila dianalogikan tanaman yang hanya diam, ia bisa mati karena kondisi tanah yang kurang baik dan kurang cocok dengan jenis serta kebutuhan tanaman tersebut, sedangkan sebenarnya manusia akan terus memberontak tak ingin kalah akan apa pun di dunia ini. Hanya saja jumlah manusia seperti ini memang sangat sedikit. Manusia yang terus berjuang di depan semua mata yang menatap, bersabar ketika dihadapi tekanan, dan ikhlas saat harus melepaskan sesuatu yang telah mengikatnya.Â
Kesimpulannya adalah manusia itu kuat karena memiliki akal. Maka, mari kita menggunakan akal dengan maksimal dalam segala situasi untuk dunia yang menjunjung kebenaran.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H